Suara.com - Komisi Pemilihan Umum terus merapikan data ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan data ganda di dalam DPT saat ini di bawah dua persen.
"Yang kami lakukan adalah membersihkan. Dan kami yakin angkanya di bawah dua persen bahkan satu persen dari total DPT. Jadi dari 185 juta kami optimis bisa dibawah dua persen, target kita dibawah satu persen," kata Viryan di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Menurut Viryan, munculnya data ganda bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, kata dia, bisa disebabkan oleh faktor kelelahan tim operator KPU.
"Kami mengakui ada satu dua atau sejumlah data yang dimungkinkan ganda karena dua sebab. Pertama, mungkin karena faktor teman-teman operator kelelahan. Karena tahapan kami ini sangat ketat. Untuk sejumlah daerah, contoh kabupaten Bogor, itu 3 juta pemilihnya di satu kabupaten. Setara dengan jumlah pemilih di beberapa provinsi," tuturnya.
Selain itu faktor eksternal. Ia mengatakan petugas masih menemukan pemilih yang memiliki lebih dari satu kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) dan nomor induk kependudukan (NIK) ganda.
Berdasarkan Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) yang diberikan Kementerian Dalam Negeri ke KPU, Viryan menyebut ditemukan 1,4 juta NIK ganda.
"Dari fakta-fakta lapangan yang kita temui ada temuan-temuan tersebut. Sebagai contoh ada orang punya e-KTP lebih satu, masih ada nik ganda. Bahkan di di DP4 yang diberikan ke KPU, kita sudah cek analasis kegandaan, terdapat 1.4 juta NIK ganda," ungkapnya.
Untuk diketahui, KPU telah menetapkan DPT Pemilu 2019 sebanyak 187 juta. Berdasarkan hasil penetapan tercatat jumlah DPT sebanyak 185.732.093 untuk pemilih dalam negeri. Sedangkan untuk pemilih luar negeri berjumlah 2.049.791.
Kendati demikian, KPU masih akan terus melakukan penyempurnaan selama sepuluh hari terhitung sejak ditetapkanya DPT pada tanggal 5 sampai dengan 15 September 2018.
Baca Juga: PKS, PPP, Nasdem, PAN, dan Perindo Berpotensi Tak Lolos Parlemen
Berita Terkait
-
PKS, PPP, Nasdem, PAN, dan Perindo Berpotensi Tak Lolos Parlemen
-
KPU Perbolehkan Kepala Daerah Masuk Tim Kampanye untuk Pilpres
-
PDIP dan Gerindra Akan Menang Pemilu 2019 karena Punya Capres
-
Cari Pemilih Ganda, KPU Besok Sandingkan Data DPT Pemilu 2019
-
Rekapitulasi DPT Pemilu, Bawaslu Ungkap 131.363 Pemilih Ganda
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional