Suara.com - Bakal calon wakil presiden Maruf Amin menghadiri pembekalan persiapan deklarasi yang tergabung dalam Komunitas Muda Amin (KMA) Indonesia di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018) malam.
Dalam sambutannya di acara tersebut, Maruf menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan KMA Indonesia untuk dirinya dan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019. "Terus terang bahwa mudah-mudahan pak Jokowi dengan saya di Pilpres akan terpilih," ujar Maruf.
Ketua Majelis Ulama Indonesia itu kemudian menceritakan soal dirinya yang sibuk menghadiri acara sejak pagi. Apa yang disampaikannya di tiap acara nyaris sama.
"Sampai malam ini ada lima enam kali saya ngomongin, padahal saya sudah tua katanya," ujar Maruf.
Maruf kembali menyinggung ihwal dirinya yang sudah berumur. Dia bilang, Jokowi tak memandang usia karena tetap memilihnya sebagai pendampingnya.
"Ada yang bilang Kiyai Maruf Amin kan sudah tua, siapa yang bilang muda? Semua orang juga tahu saya tua, itu pak Jokowi juga tahu, tapi pak Jokowi milih saya, berarti pak Jokowi nyaman didampingi saya," katanya.
Tak hanya itu, Maruf juga menyebut dirinya lebih muda jika dibandingkan dengan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad. Bahkan, Maruf mengutarakan hal itu saat bertemu Mahatir di Malaysia beberapa waktu lalu.
"Tapi ada yang bilang Kyai Maruf itu belum tua dibanding Mahatir, karena Mahatir itu umurnya 93, saya baru 57 terbalik. Waktu kemarin saya bertemu Mahatir di Malaysia Kuala Lumpur, begitu saya berdiri di samping beliau, saya bilang 'bener, saya kok masih muda'. Karena itu kalau Mahatir saja punya semangat yang begitu hebat, saya punya semangat lebih hebat dari Mahatir untuk Indonesia yang lebih baik," ujarnya menuturkan.
Maruf lantas mendoakan deklarasi KMA Indonesia di Posko Cemara pada Rabu (19/9/2018) berjalan dengan sukses.
Baca Juga: Djoko Santoso Dipastikan Jadi Ketua Timses Prabowo - Sandiaga Uno
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
Sertijab Menpora, Dito Ariotedjo Mendadak Tanya Roy Suryo: Ijazah Erick Thohir Aman?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu