Suara.com - Ustadz Yahya Waloni Pendukung Prabowo, PKB: Bisa Ya Bisa Tidak
Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding mengakui tak mengetahui latar belakang Ustaz Yahya Waloni, yang menghina bakal calon wakil presiden Maruf Amin sebagai ulama haus kekuasaan.
Namun, Kadir menuturkan tak mau berprasangka buruk, apalagi menduga-duga apakah Ustaz Yahya Waloni itu pendukung rival, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, atau bukan.
"Bisa ya bisa tidak (pendukung Prabowo). Karena kalau dari diksi yang disampaikan itu, misal dulu (dia) bersama kami, berarti ada satu aspirasi bersama dulu kemudian beda, sekarang marah karena berubah," kata Karding saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Karding mengakui, ia tidak ingin menyangkutpautkan kasus ini ke ranah politik. Ia ingin berpikir positif bahwa apa yang dilakukan oleh Yahya adalah murni kekesalan pribadi.
"Saya sekali lagi tidak boleh menghakimi ini kelompok siapa. Saya berpikiran positif bahwa ini adalah dia pribadi," ungkap Karding.
Meski demikian, Karding menilai orang seperti Yahya harus mendapatkan pelajaran. Karena sebagai tokoh masyarakat yang memiliki majelis, menyebarkan ujaran kebencian sangat berbahaya dan tidak santun.
"Orang seperti ini tidak boleh tumbuh dan berkembang, cara-cara seperti provokasi, menghina, menghasut itu tidak boleh," tegasnya.
Sebelumnya, Karding melaporkan Yahya ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/B/1176/IX/2018/Bareskrim.
Baca Juga: Waspada, 5 Penyakit Paru Ini Paling Banyak Sebabkan Kematian
Yahya dinilai telah melanggar pasal 28 ayat 2 UU ITE lantaran menghina bakal cawapres Maruf Amin, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi.
Berita Terkait
-
Kyai Syukron Minta Sandiaga Jangan Boros Menteri saat Jadi Wapres
-
Jokowi dan Prabowo Datang ke KPU, 3.886 Polisi - Tentara Berjaga
-
Usai Undi Nomor di KPU, Jokowi - Ma'ruf Doa di Tugu Proklamasi
-
Malam Ini, Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Akan Pidato
-
Cegah Bentrok, Polisi Kawal Ketat Kubu Jokowi dan Prabowo ke KPU
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD