Suara.com - Presiden Jokowi batal menghadiri acara peluncuran departemen e-Sports Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di The Pallas, Kompleks SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018) malam. Kepastian ini disampaikan oleh pembawa acara pukul 19.30 WIB.
"Bahwa bapak presiden terpaksa dia tidak bisa menghadiri hari ini, karena ada kegiatan penting yang harus dilakukan," kata pembawa acara di lokasi.
Mendengar hal tersebut, hadirin dan pendudukung pun bersorak. "Huu".
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, sejumlah menteri di Kabinet Kerja dan pejebat negara sudah hadir.
Di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi, hingga Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf, yakni Erick Thohir.
Sebelum Jokowi memastikan tak hadir, pembawa acara berulang kali mengingatkan hadirin untuk tidak meneriakkan yel-yel saat Jokowi yang juga Capres nomor urut 01 di Pilpres 2019 tiba.
Selain elite dan kader PKPI, acara ini juga dihadiri pendukung Jokowi yang mengenakan kaus dengan wajah Jokowi.
Setelah Jokowi memastikan tidak hadir, podium yang sedianya akan digunakan Preisden Jokowi untuk menyampaikan sambutan dipindah oleh protokol kepresidenan.
Acara akhirnya dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya pukul 19.45 WIB.
Baca Juga: Fadli Zon: Kok Panglima TNI Sekarang Tak Nobar Film G30S PKI?
Dalam sambutannya, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono lebih dulu menyampaikan permintaan maaf kepada kader dan hadirin karena Jokowi batal datang.
"Saya mohon maaf, tadi dihubungi Bapak Presiden, melihat situasi dan kondisi dengan sangat menyesal beliau tidak bisa hadir bersama kita," kata Diaz.
Meski demikian, Diaz menyampaikann ucapan terima kasih pada kader dan hadirin.
"Terlalu semangat sih nih teman-teman. Tapi saya pribadi berterima kasih kepada kawan-kawan,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu