Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan, tengah mendalami hasil peliputan investigatif 5 media massa yang berkolaborasi dalam IndonesiaLeaks mengenai perusakan barang bukti kasus suap pengusaha daging Basuki Hariman.
Perusakan barang bukti berupa buku merah tersebut, diduga dilakukan oleh dua penyidik KPK dari unsur Polri yang kekinian sudah dikembalikan ke institusinya, Roland Ronaldy dan Harun.
"Kami perlu mendalami lebih lanjut, karena memang itu kasusnya sudah kami anggap selesai pada masa lalu ,yang bersangkutan telah kembali (ke institusi Polri)," kata Saut di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).
Saut menambahkan, Direktorat Pengawas Internal KPK hingga kekinian belum bisa membuktikan perusakan buku merah oleh Roland maupun Harun.
"Dalam bukti rekamaan CCTV yang kami lihat, tidak ada orang yang menyobek. Kemudian di tengah persoalan itu, mereka diperintahkan untuk kembali, ya kembali (ke Mabes Polri),” jelasnya.
"karenanya, belum bisa kami buktikan dia merusak, CCTV tidak ada, tipp-ex itu kami juga tidak tahu siapa. Siapa yang membubuhkan tipp-ex nantilah kami lihat," Saut menambahkan.
Saut juga enggan banyak berkomentar mengenai dugaan aliran dana Basuki ke sejumlah pejabat negara, termasuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang diduga termaktub dalam buku merah tersebut.
Ia menuturkan, KPK banyak menangangi kasus yang di dalamnya diduga melibatkan para pejabat negara.
"Banyak sekali nama-nama yang disebut, nama nama selalu ditulis (dalam setiap kasus ditangani KPK). Oleh karena itu, KPK perlu kehati-hatian menindaklanjutinya. Misalnya, Kami harus mendalami sebuah pengakuan, atau fakta. Kalau memang kami belum bisa mengembangkan lebih lanjut, kami tidak bisa melanjutkan," tuturnya.
Baca Juga: Cara Mudah Mengidentifikasi Akun Facebook yang Diretas
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi