Suara.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Diaz Hendropriyono menyayangkan pernyataan Presiden PKS, Sohibul Iman yang mempersilakan kadernya untuk berkampanye negatif. Hal itu dinilai dapat mencederai semangat kampanye damai yang telah disepakti.
Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin itu mengungkapkan, kampanye negatif dalam arti menyerang kelemahan lawan memang sah-sah saja dilakukan selagi bukanlah kampanye hitam yang memuat berita bohong. Bahkan mudah saja jika memang pihaknya mau untuk melakukan kampanye negatif terhadap pasangan Capres-Cawapres Nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Namun, kata dia, hal itu dinilai tidaklah mendidik dan justru mencederai semangat kampanye damai yang telah disepakti bersama oleh seluruh partai politik peserta Pemilu 2019.
"Namun ini akan membuka adu kampanye negatif yang terbuka, yang tidak mendidik, tidak berbudaya dan tentu saja mencederai semangat kampanye damai yang telah kita tanda tangani bersama," kata Diaz melalui keterang tertulis Minggu, (14/10/2018).
Sementara itu, Sekjen PKPI, Verry Surya Hendrawan menilai pernyataan Sohibul Iman menunjukan kelemahan di tubuh PKS yang telah kehabisan bahan kampanye positif. Pasalnya, jika kader PKS mempunyai prestasi, maka hal itu lah yang seharusnya ditonjolkan.
"Ini kontra produktif dan justru dapat mengaminkan pernyataan beberapa pihak, bahwa PKS kesulitan atau telah kehabisan bahan untuk kampanye positif," ujar dia.
Diketahui, Presiden PKS Sohibul Iman mempersilakan kadernya untuk melakukan kampanye negatif pada Pemilu 2019. Hal itu ia sampaikannya dalam acara Konsolidasi Akbar Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10) kemarin.
"Saya dalam beberapa kesempatan 80 persen dalam kampanye kita harus positive campaign. Silakan antum masuk ke negative campaign cukup 20 persen," kata Sohibul di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10).
Baca Juga: Misteri Sekarung Kartu Indonesia Sehat di Tempat Sampah
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya