Suara.com - Presiden PKS (Partai Keadilan Sejahtera), Sohibul Iman, mengingatkan Ali Moechtar Ngabalin untuk tidak menambah kisruh suasana pasca aksi bakar bendera bertulisan Tauhid.
Seharusnya Ngabalin sebagai pihak pemerintah bisa meredam situasi masyarakat yang tengah bergejolak dengan tidak memberi tuduhan yang bermacam-macam.
"Jadi saya minta saudara Ngabalin sebagai bagian dari pemerintah ciptakan suasana yang cool jangan nuduh-nuduh. Kita aja yang opisisi nggak mau keruh kok," ujarnya di kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPP) PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2018).
Sohibul Iman pun tidak mau berkomentar soal aksi bela Tauhid yang diselenggarakan Jumat (26/10/2018) lalu. Ia hanya bisa menyerahkan seluruh proses pada pihak kepolisian.
"Biar saja proses hukum yang berjalan, kita jangan bikin interpretasi-interpretasi yang membuat keruh," tutupnya.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menyebut ada tiga rencana makar yang sedang diupayakan sejumlah pihak untuk menjatuhkan kepemerintahan Presiden Joko Widodo - Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pernyataan itu disampaikan Ngabalin melalui rekaman video yang beredar di kalangan wartawan.
"Setidaknya ada tiga reancana dasar yang sedang dirancang rencana makar kepada pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla," kata Ngabalin melalui rekaman video yang diterima Suara.com, Minggu, (28/10/2018).
Dalam video berdurasi 1 menit, 52 detik itu, Ngabalin menyebutkan rencana makar kepada pemerintahan Jokowi-JK di diantaranya yakni gerakan #2019GantiPresiden dan skandal hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. Namun, kata dia, dugaan rencana pemufakatan makar itu tak ampuh untuk menjatuhkan pemerintahaan saat ini.
"Pertama #2019GantiPresiden, adalah rencana makar yang jahat, yang digagalkan oleh Tuhan. Kedua adalah rencana gagal dan dahsyat atas ratu hoax Ratna Sarumpaet. Rencana gagal, dahsyat kepada pemerintahaan Jokowi-Jusuf Kalla," kata Ngabalin.
Baca Juga: Soal Kursi Wagub DKI, PKS Ingatkan Taufik Soal Komitmen Prabowo
Rencana makar yang ketiga, kata dia, adalah soal pengibaran bendera berkalimat tauhid yang terjadi di acara peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Aksi pengibaran bendera yang belakangan disebut milik Hizbut Tahrir Indonesia itu kemudian heboh karena dibakar oleh anggota Banser NU.
Berita Terkait
-
Kesal Bendera Tauhid Dibakar, NA Lempar Batu ke Gereja Magelang
-
Sebut Ada Ancaman Makar ke Jokowi, PA 212: Ngabalin Tukung Kibul
-
Bendera Tauhid Dibakar, PA 212 Tuduh Said Aqil Teroris
-
Ngabalin Sebut Ada Tiga Makar untuk Menggulingkan Jokowi-JK
-
Pembakaran Bendera Tauhid Tak Pengaruhi Elektabilitas Maruf Amin
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik