Pada sela-sela kesibukannya membatik, John Kei menghabiskan waktu untuk membaca dan beribadah.
“Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk ibadah. Tapi Nusakambangan membawa Tuhan hadir di diri saya,” kata John Kei kepadaku.
Kehadiran Sang Pencipta itu dirasakannya bersamaan saat dia nyaris mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
Tapi kemudian dia berupaya berbicara kepada Tuhan. “Kalau saya mati, saya mau masuk surga. Bukan masuk neraka kerena bunuh diri,” katanya.
Dia meminta bantuan untuk dapat bertahan pada masa penghukuman. Dia menyesali masa lalu. Dia memohon maaf. Dia ingin menghapus pengalaman hidupnya dulu.
Kesadaran John Kei muncul saat menempati penjara super-maximum. Dia menempati sel yang hanya selebar dua meter dan panjang lima meter.
Semua aktifitasnya, mulai dari tidur, mandi, membaca buku, marah, menangis, di lakukan dalam sel tersebut.
Bahkan, dia hanya bisa berbicara dengan tembok. Dia sendirian. “Tidak ada yang mampu bertahan di lapas super maximum, sehebat apa pun dia.” katanya.
Kurungan khusus ini memang memiliki empat tingkatan pengamanan. Mulai dari Super Maximum Security (Pengamatan Sangat Tinggi), Maximum Security (Pengamanan tinggi), Medium Security (Pengamanan Sedang) dan Minimum Security (Pengamanan Rendah). Setiap level akan ada konsekuensi bentuk pengamanan, pembinaan dan penilaiaannya.
Model ini baru ada di Indonesia sejak Agustus tahun 2017. Kekinian, lapas yang mempunyai sel khusus baru ada di lima lokasi.
Kelima lapas itu ialah Lapas Kelas I Batu Nusakambangan, LP kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan, Lapas Narkotika Kelas III Langkat di Sumatera Utara, LP Narkotika Kelas III Kasongan di Yogyakarta, dan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Gunung Sindur di Jawa Barat.
Konsep ini dibuat untuk memotivasi narapidana menjadi lebih baik. Selain itu, guna mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang di lapas ataupun di rumah tahanan.
Mereka yang ditempatkan di kurungan spesial ini kebanyakan dengan latar belakang pembunuhan, teroris, dan narkoba.
John Kei merupakan salah satu hasil pembinaan di penjara super maksimum ini. Meski baru menyelesaikan kurang dari sepertiga masa tahanannya, kini John Kei sudah banyak berubah.
Dia menjadi pengkhotbah. Pengalamannya memberikan pencerahan bagi narapidana lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Said Didu Ungkap Bandara 'Ilegal' Lain Selain Morowali, Rocky Gerung: Siapa Kepala Negaranya?
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Pakar Unand: Intervensi Hukum Prabowo Terlalu Jauh
-
Polri Siapkan Aturan Baru Pengamanan Demo, Bakal Belajar Langsung ke Inggris!
-
Waspada! Bahaya Tersembunyi Chatbot AI yang Dipakai Anak Muda untuk 'Mendiagnosis' Kesehatan Mental
-
Drama Tumbler Hilang Makin Panjang: Setelah Petugas KAI, Kini Anita Diduga Ikut Kehilangan Pekerjaan
-
Dokter Tifa Jawab Isu RRT Retak Usai Jadi Tersangka: Kami Tetap Solid, Ini Cuma Strategi!
-
Utang Rp500 Ribu Berujung Maut: Dibentak dan Diludahi, SA Gorok Leher Teman Saat Tertidur
-
Rencana Kubur Gagal, Ketakutan yang Memuncak: Ini Jejak Gelap Alex Tutupi Kematian Alvaro
-
Pengacara Ungkap Arya Daru Pangayunan Check In dengan Wanita V, Minta Kasus Naik Sidik
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!