Suara.com - Ilmuwan di Swiss memublikasikan hasil penelitian terbilang mengejutkan, yakni semua ras manusia berasal dari gen yang dihasilkan oleh satu sejoli purba.
Hasil penelitian tersebut, seperti dikutip dari WND.Com, Senin (26/11/2018), menunjukkan manusia pertama yang oleh tradisi agama Abrahamik—Yahudi, Nasrani, dan Islam—diyakini bernama Adam dan Hawa atau Eva adalah nyata.
Penelitian tersebut dilakukan oleh ilmuwan Universitas Rockefeller dan Universitas Basel, Swiss. Pemimpin survei besar-besaran terhadap kode genetik tersebut ialah Mark Stoeckle dan Thaler.
"Kesimpulan ini sangat mengejutkan," kata David Thaler. "Aku, atau kami semua, sudah melakukan perlawanan dengan memberikan banyak antitesis, tapi kesimpulannya tetap sama, bahwa semua ras manusia berasal dari satu gen sama yang diturunkan dari satu pasangan.”
Sementara dalam teori evolusi, perhitungan Bumi lama dan manusia modern berusia antara 100.000 hingga 200.000 tahun.
“Pasangan induk ini, atau Adam dan Hawa ini, muncul setelah peristiwa malapetaka yang hampir menyapu seluruh umat manusia. Sedangkan dalam kitab-kitab suci, Adam dan Hawa diciptakan sebagai manusia dewasa,” jelasnya.
Selain manusia, kata dia, hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa 9 dari setiap 10 spesies hewan juga berasal dari sepasang makhluk sama.
Induk arkais tersebut, kata dia, semuanya mulai melahirkan pada waktu kurang lebih sama, yakni 25.000 tahun silam.
"Pada saat manusia menempatkan begitu banyak penekanan pada perbedaan individu dan kelompok, mungkin kita harus menghabiskan lebih banyak waktu pada cara-cara di mana kita mirip satu sama lain dalam kerajaan hewan yang besar," kata Stoeckle.
Baca Juga: Alasan Pemkot Mataram Tak Beri Sanksi Pelapor Baiq Nuril
Sebab, sambung Stoeckle, studi mereka juga menunjukkan bahwa manusia dan hewan sangat mirip secara genetik satu sama lain.
Ia menjelaskan, budaya, pengalaman hidup, dan hal-hal lain dapat membuat orang sangat berbeda tetapi dalam hal biologi dasar, semua manusia sama, “seperti burung,” tukasnya.
Hal serupa juga diutarakan Jesse Ausubel, Direktur Program untuk Lingkungan Manusia di Rockefeller University.
“Jika makhluk Mars mendarat di Bumi dan bertemu kawanan merpati serta kerumunan manusia, seseorang tidak akan tampak lebih beragam daripada yang lain sesuai dengan ukuran dasar DNA mitokondria.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang