Suara.com - Sebanyak 6 anak buah kapal asal Indonesia yang bermasalah di Senegal akhirnya tak lagi tidur di jalanan Dakkar, Senegal.
Febri Setiawan, salah satu ABK yang bekerja untuk PT Bahtera Agung Samudera mengatakan, ia dan kelima temannya sudah ditempatkan di Hotel Faseh. Sebelumnya ia dan kelima kawannya terlantar di Dakkar tanpa tempat tinggal.
"Kami sudah mendapat tempat tinggal oleh agensi Senegal. KBRI akan segera mengirim pejabat mereka untuk mengetahui kondisi kami," ujar Febri kepada Suara.com, Selasa (27/11/2018).
Febri mengungkapkan, para ABK akan dipindahkan oleh petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia ke Asrama Centre Bopp pada Rabu (28/11).
"Untuk Senin malam tadi, kami di hotel. Cuma nanti katanya mau di pindah ke asrama," jelasnya kepada Suara.com, Selasa (27/11/2018).
Sebelumnya, dua Pejabat KBRI Dakkar pada tanggal 26 November 2018 sudah mendampingi keenam ABK WNI bermasalah ke Hotel Faseh, Dakar. Pendampingan itu atas dasar koordinasi dan permintaan KBRI Dakar, 24 November 2018.
Berdasarkan aturan negara Senegal, apabila ada ABK yang terlantar, maka pihak agensi Senegal wajib mendampingi ABK tersebut, termasuk mencarikan akomodasi.
Dengan begitu, KBRI Dakar tidak pernah menelantarkan keenam orang ABK WNI dalam kondisi gelandangan. Bahkan, atas permintaan ABK langsung menghubungi Agensi ETS atau agensi tenaga kerja lokal di Senegal untuk segera memberikan penginapan kepada keenam ABK WNI bermasalah.
"Atas koordinasi KBRI dengan agen ETS Senegal, keenam ABK WNI bermasalah telah ditempatkan di Hotel Fadjera, Dakar. Untuk kemudian akan dipindahkan ke Asrama Centre Bopp pada Rabu 28 November 2018," demikian keterangan dari KBRI Dakkar.
Baca Juga: Lawan PSG, Van Dijk Ingatkan Ini Jika Neymar dan Mbappe Absen
Berita Terkait
-
KBRI Dakar Sudah Beri Pendampingan Terhadap 6 ABK WNI Bermasalah
-
Duka 6 ABK Asal Indonesia yang Ditelantarkan di Senegal
-
Enam ABK Indonesia Ditelantarkan di Senegal, Tidur Bareng Anjing
-
7 ABK KM Multi Prima Ikut Cari Rekannya yang Masih Hilang
-
Dievakuasi ke Darat, 7 ABK KM Multi Prima 1 Alami Trauma
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?
-
Kemensos Buka 'Pintu Ampun' 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Terima Bansos Lagi, Ini Syaratnya