Suara.com - Anggota Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Farhat Abbas meminta pemasangan spanduk kampanye wajah Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno bernada provokatif untuk segera diusut. Farhat berharap pasangan calon di Pilpres 2019 bisa didiskualifikasi kalau pemasangan spanduk provokatif dilakukan oleh tim sukses.
Foto spanduk provokatif itu beredar di media sosial. Dalam spanduk itu terpampang foto Prabowo - Sandiaga dan tulisan bernada provokatif #JKW Bersama PKI.
"Diusut saja siapa yang buat, ditangkap. Kalau timses yang buat didiskualifikasi Prabowo - Sandiaga," kata Farhat kepada Suara.com, Rabu (5/12/2018).
Farhat meminta kepada pendukung Jokowi untuk tidak terpancing dengan adanya spanduk tersebut. Farhat yakin Jokowi akan terpilih kembali karena dianggap memiliki prestasi bagus selama memimpin Indonesia sejak terpilih pada Pilpres 2014.
"Kalaupun Jokowi terpilih lagi karena memang ada prestasi dan bagus. Nggak usah khawatir, sabar saja. Tanpa harus menjatuhkan, merusak karena mau dijelekkan bagaimanapun kalau rakyat yang paling merasakan tentang siapapun tim yang mereka cintai," ujarnya.
Farhat kemudian berpesan kepada pendukung Prabowo - Sandiaga untuk berhati-hati dalam berkampanye. Farhat menilai Jokowi terlalu baik kepada pihak-pihak yang kerap menyerangnya dengan menebarkan hoaks.
"Pokoknya mereka harus hati-hati. Pak Jokowi terlalu baik sama pendukungnya PAS (Prabowo - Sandiaga) dan keluarga pak Prabowo kalau nggak banyak sekali yang dipenjara akibat mulai dari pornografi, maupun sampai menghina, menyinyir," pungkasnya.
Untuk diketahui, publik dihebohkan oleh keberadaan spanduk yang menyebut Capres nomor urut 1 Joko Widodo alias Jokowi bersama Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, spanduk tersebut didapati terpajang di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Tak hanya itu, foto spanduk tersebut juga viral di media-media sosial, Rabu (5/12/2018).
Baca Juga: Tiket Persija vs Mitra Kukar Tak Berubah di Laga Menentukan
Selain foto Prabowo – Sandiaga Uno, terdapat pula tulisan seperti "PKI berkedok Pancasila"; "JKW Bersama PKI"; "JKW Hoaks Nasional"; "JKW Sontoloyo Nasional"; "JKW Genderuwo Nasional"; "2019 Tenggelamkan PKI"; dan, paling bawah terdapat tulisan "Prabowo - Sandi for Presiden Indonesia Kuat".
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo - Sandiaga Bantah Bikin Spanduk JKW Bersama PKI
-
Relawan Teriak Cebong, Prabowo: Enggak Boleh, Peace-peace!
-
Prabowo Sebut Korupsi di Indonesia Stadium Empat, Begini Reaksi KPK
-
Kasus Penembakan Pekerja di Papua, Prabowo: Apa yang Mau Saya Jawab?
-
Reuni 212 Disebut Bukan Gerakan Keagamaan, Bawaslu Diminta Bertindak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu