Suara.com - Selama lima tahun terakhir, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan, produksi komoditas tanaman pangan utama, yaitu padi, jagung, dan kedelai, meningkat signifikan. Setiap tahunnya, rata-rata produksi padi mencapai 4,07 persen, jagung 12,5 persen, dan kedelai 8,79 persen selama lima tahun terakhir.
Kementan, melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menjalankan sejumlah program strategis untuk menggenjot produksi pajale maupun komoditas tanaman pangan lainnya. Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto, menyebutkan, tahun ini, pihaknya mempunyai beberapa program terobosan untuk mencapai sasaran produksi.
Salah satunya adalah pengembangan pola tanam tumpang sari padi, jagung dan kedelai sistem tanam rapat. Pola ini, menurut Gatot, dikembangkan agar tidak terjadi persaingan penggunaaan lahan antara komoditas padi, jagung dan kedelai.
"Pola tumpang sari akan lebih dipacu lagi di tahun mendatang. Indonesia masih punya peluang untuk menggenjot produksi dengan pola tersebut sampai 5 tahun ke depan, sehingga dapat memitigasi alih fungsi lahan, terutama akibat pembangunan infrastruktur," jelasnya, saat memaparkan di kegiatan "Bincang Asyik Pertanian Indonesia (Bakpia)", di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Selain mengembangkan tumpang sari, Ditjen Tanaman Pangan juga mengoptimalkan penanaman padi gogo. Tidak hanya di lahan kering, tapi juga memanfaatkan gogo sawah, gogo gunung, gogo rawa, padi rawa dan padi pasang surut.
"Potensi kita masih banyak untuk mengembangkan padi di luar lahan sawah. Tahun 2018, kita mengembangan padi gogo seluas 1 juta ha di areal lahan baru. Kita menyadari alih fungsi lahan semakin tinggi, maka dengan perluasan lahan di areal baru sebagai solusi kita untuk tetap mempertahankan produksi padi nasional," pungkas Gatot.
Dari sisi sarana produksi, penggunaan benih bermutu dan penyediaan bantuan benih pada 2018 seluas 6.788.210 ha untuk benih padi inrida, padi hibrida, jagung dan kedelai, yang diharapkan mampu menyediakan benih varietas unggul. Selain bantuan benih, Gatot menyebutkan bahwa Ditjen Tanaman Pangan telah mampu melampaui target Nawa Cita 1.000 Desa Mandiri Benih (DMB).
Sampai tahun ini telah dilaksanakan program DMB di 1.313 unit. Dengan DMB, petani dapat diberdayakan untuk mampu memenuhi kebutuhan benihnya sendiri.
Dalam hal pengamanan produksi, Ditjen Tanaman Pangan juga terus implementasikan gerakan budidaya tanaman sehat (BTS). Upaya ini dilakukan di lahan endemis serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pada 2017, gerakan BTS dilaksanakan di 13.610 ha dan pada 2018 meningkat menjadi 33.000 ha.
Baca Juga: Dalam 4 Tahun, Kementan Mampu Turunkan Inflasi secara Drastis
Gerakan BTS ini berhasil menurunkan secara signifikan serangan OPT. Berdasarkan laporan pengamat OPT di lapangan, produktivitas di lahan BTS meningkat dari semula 6,46 ton/ha menjadi 8,7 ton/ha, serangan OPT juga mengalami penurunan signifikan di tahun 2018 sebesar 36,56 persen dari tahun sebelumnya.
"Terbukti, upaya gerakan pengendalian yang intensif selama ini mampu meminimalisir serangan OPT tahun ini," jelas Gatot.
Untuk mengurangi susut hasil panen dan peningkatan nilai tambah, Ditjen Tanaman Pangan telah mengalokasikan bantuan alsintan pascapanen. Gatot memaparkan, selama kurun waktu 2014-2018 telah diberikan bantuan alsintan sebanyak 52.230 unit. Tahun ini memberikan dryer sebanyak 1.000 unit.
"Dryer diharapkan tidak hanya produksi yang terjaga, namun mutu panen juga baik. Apabila kualitas terjaga, maka harga juga akan bagus," ujarnya, di hadapan para wartawan.
Pengawalan/pendampingan juga diperlukan untuk mencapai sasaran produksi tanaman pangan. Pengawalan dilakukan dari aparat pusat, daerah, penyuluh lapangan sampai dengan tingkat kecamatan. Gatot memastikan koordinasi terus dilakukan untuk mengawal pelaksanakan program Ditjen Tanaman Pangan agar selalu on the track.
Ekspor Pangan Meningkat
Terkait dengan ekspor impor produk tanaman pangan, perkembangan ekspor beras khusus dan beras premium melonjak tajam pada 2017 dan 2018. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume ekspor beras kategori ini pada 2017 mencapai 3.433 ton.
Berita Terkait
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Skandal Beras Oplosan Rp100 T: Titiek Soeharto Murka, Janji Cecar Mentan di Senayan
-
Langgar Standar Mutu dan Takaran, 4 Produsen Beras Ternama Diperiksa Satgas Pangan?
-
Gelar Rapat Maraton Akhir Pekan, Mentan Kebut Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat