Suara.com - Bencana puting beliung bisa terdeteksi kedatangannya. Sehingga bencana puting beliung bisa dihindari oleh warga.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan sebelum biasanya terjadinya hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Selain itu, sehari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Ciri-ciri itu juga terjadi di Kota Bogor, Kamis (6/12/2018) kemarin. Bogor diterpa puting beliung dengan sangat parah.
"Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (lebih 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb ( lebih 60 persen)," ujar Hary dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Jumat (7/12/2018).
Setelah itu terlihat awan cumulus atau awan putih berlapis-lapis. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
"Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu – abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus)," kata dia.
Kemudian indikasi lainnya sebelum terjadi angin kencang, pepohonan disekitar tempat berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat dan sentuhan udara dingin disekitar tempat tersebut.
"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba – tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita," ucap Hary.
Lebih lanjut, Hary menambahkan jika satu sampai tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi atau pancaroba maka terjadi indikasi hujan lebat yang diikuti angin kencang.
Baca Juga: Detik-detik Angin Puting Beliung Hancurkan Ratusan Rumah Warga di Bogor
"Jika 1 sampai 3 hari berturut – turut tidak ada hujan pada musim transisi atau pancaroba atau penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak," tandasnya.
Seperti diketahui, angin puting beliung disertai hujan lebat meyapu Bogor pada Kamis sidang hingga sore tadi.
Angin tersebut merusak rumah warga dan menumbangkan pohon besar hingga menimpa beberapa kendaraan. Bahkan, seorang perempuan bernama Enny Reno (45), tewas terjepit karena mobil bernomor polisi F 1618 EY yang tengah dikendarainnya tertimpa batang pohon besar di daerah Lawang Gintung, Kota Bogor.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?