Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno memahami emosi Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto karena banyak media massa yang diklaim tidak meliput acara reuni 212. Pasalnya menurut Sandiaga acara tersebut memiliki esensi persatuan masyarakat Indonesia.
Sandiaga mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang ingin media massa meliput acara reuni 212 yang digelar di Lapangan Monas, Minggu (2/12/2018) secara objektif. Sandiaga pun menilai kalau acara itu sayang jika tidak diliput media massa.
"Ini mestinya mendapatkan tempat yang lebih banyak di media saya buka lima koran hari seninnya yang menberitakan secara masif, yang lain ada tapi kecil," kata Sandiaga di Mall Metro Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018).
Terkait dengan itu, Sandiaga meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan media massa. Pasalnya, menurut Sandiaga media massa akan menjadi sahabat bagi siapapun yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 - 2024.
"Saya nggak akan mungkin di sini, Pak Prabowo nggak mungkin di sini tanpa ada pemberitaan media, kalau tidak ya tidak akan dikenal saya di daerah," ujarnya.
"Janganlah kita menyalahkan media tapi kita justru mengajak yuk kita sama-sama 130 hari lagi, kita create voice don't create noise. Supaya kita bisa selesaikan permasalahan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto mengamuk kepada media-media mainstream Indonesia. Menurutnya terdapat sejumlah media yang enggan memberitakan aksi reuni 212 yang diklaimnya dihadiri oleh 11 juta orang.
Kekesalan Prabowo berawal dari seringnya media menerbitkan berita tidak berimbang dalam memberitakan jalannya Pemilihan Presiden 2019.
Puncaknya, Prabowo menilai media sudah menelanjangi tubuhnya sendiri lantaran enggan menyampaikan soal peristiwa reuni 212 di Lapangan Monas, Minggu (2/12/2018).
Baca Juga: Ulama dari Lebanon Kagumi Toleransi di Indonesia, Begini Isi Nasehatnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Freelancer dan Ojol Jadi Prioritas Stimulus 'Bansos' Pemerintah, Dapat Apa Saja?
-
Massa Ojol Bentangkan Spanduk di DPR: Potongan 10 Persen Harga Mati, Bukan Kawan Kami yang Dimatikan
-
Pendidikan Wali Kota Prabumulih: Dikira Lulusan SMA Ternyata Alumni Kampus Terbaik Indonesia
-
Delegasi UEA dan Mendagri Tito Bahas Kolaborasi Penguatan Sumber Daya Manusia
-
KPK Didesak Periksa Wali Kota Prabumulih Karena Pernah Pamer Istrinya 4
-
Erick Thohir Merapat ke Istana Pakai Dasi Biru Langit, Siap Dilantik Jadi Menpora?
-
Profil Menhub Dudy Purwagandhi yang Jadi Sasaran Demo Ojol Hari Ini
-
Jelang Pelantikan di Istana, Dito Ariotedjo Pamer Foto Bareng: Sinyal Erick Thohir Menpora?
-
Rekam Jejak Erick Thohir di Kabinet Prabowo: Bakal Dicopot dari Menteri BUMN Lalu Jadi Menpora?
-
Giliran Wakapolri Sambangi Istana Siang Ini, Ngaku Cuma Mau Rapat