Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menolak pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara. Sebab, pengoperasian ITF berpotensi meningkatkan pencemaran udara.
Direktur Eksekutif WALHI DKI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi mengatakan dalam proses pengolahan sampah di ITF yang dilakukan dengan cara dibakar akan menghasilkan polusi udara. Keberadaan ITF pun diprediksi akan memperburuk kualitas udara di Ibu Kota.
"Teknologi bakar-bakaran ini kan akan menghasilkan dioxine dan dampaknya buruk terhadap masyarakat. Jadi kita menolak ITF," kata Tubagus saat dihubungi Suara.com, Senin (17/12/2018).
Pengolahan sampah dengan cara dibakar tidak cocok diterapkan karena memiliki dampak buruk. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Walhi, kualitas udara di Jakarta sudah masuk dalam kategori buruk.
Jika ditambah dengan pencemaran udara dari ITF yang mengolah sampah sebanyak 2.200 ton sampah per hari maka dapat dipastikan udara di Jakarta semakin tercemar. Oleh karenanya, Walhi menentang keras pembangunan ITF.
"Jangan Pemprov DKI melihatnya satu per satu tapi secara keseluruhan, gimana sekarang udara di Jakarta ini dalam kondisi yang tidak baik," tutur Tubagus.
Untuk menanggulangi masalah sampah yang dihasilkan Ibu Kota sebanyak 7.000 ton sampah tiap harinya, Tubagus mengusulkan agar Pemprov DKI memperketat pengawasan terhadap produsen. Sebab, tanggungjawab pengolahan sampah ada pada produsen, bukan pemerintah dan masyarakat.
"Produsen punya kewajiban untuk mengelola sampah yang tidak mudah terurai oleh lingkungan. Kenapa harus dengan membangun ITF solusinya? Itu kan mengkaburkan siapa yang bertanggungjawab atas sampah itu," pungkasnya.
Pembangunan ITF sudah direncanakan sejak era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo. Namun setelah tiga kali berganti gubernur, barulah pada era kepemimpinan Anies Baswedan saat ini, ITF akan mulai dilakukan grounbreaking pada 20 Desember 2018.
Berita Terkait
-
Berstandar Eropa, Pengolahan Sampah ITF Akan Dibangun di 4 Lokasi Jakarta
-
Jakpro Garap Proyek Pengelolaan Sampah Canggih Sunter Rp 3,8 T
-
ITF Diklaim Mampu Ubah 2.200 Ton Sampah Jakarta Jadi Listrik
-
Pembangunan 6 Ruas Tol Dinilai Hanya Memperburuk Kondisi Jakarta
-
Sinabung Erupsi Setinggi 5.000 Meter, Cemari Udara Aceh Tenggara
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar