Suara.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno enggan menyebut jika penggalangan dana yang dilakukan timses kepada para pendukung dikarenakan dana yang diperolehnya dari pelepasan saham masih belum mencukupi. Sandiaga menegaskan, penggalangan dana tersebut hanya untuk membantu meringankan kampanyenya dari segi logistik.
Diketahui, Sandiaga kembali menjual saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada Desember 2018. Total dari pelepasan saham yang diperoleh Sandiaga diperkirakan mencapai Rp 64,38 miliar.
Di lain sisi, para anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga terus menggalang dana dari para pendukungnya. Salah satunya dilakukan oleh Neno Warisman yang mengajak pendukung Prabowo-Sandiaga untuk melakukan jihad harta demi meringankan dana kampanye.
"Tentunya partisipasi masyarakat semakin banyak semakin baik dan kita lihat bukan dari segi jumlahnya tapi dari segi keikhlasan untuk meringankan langkah kita," kata Sandiaga di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Sandiaga mengungkapkan, dirinya akan habis-habisan dalam menggelontorkan dana kampanye. Akan tetapi, Sandiaga sempat terenyuh melihat masifnya para pendukung yang terus merelakan hartanya untuk disumbangkan ke pihak Prabowo-Sandiaga.
"Saya sedih, terenyuh masyarakat di pedesaan menyumbangkan perhiasan cincin, tasbih, uang, ada yang Rp 10 ribu ada yang Rp 5 ribu. Itu bagian dari pada perjuangan, masa kita semua yang sudah diberikan begitu banyak rezeki tidak berkorban untuk berjuang bersama," pungkasnya.
Untuk diketahui, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Neno Warisman meminta seluruh warga untuk mengeluarkan hartanya demi kemenangan Capres dan Cawapres nomor urut 02. Neno kemudian menyebut mengeluarkan harta untuk kemenangan Prabowo - Sandiaga merupakan bentuk jihad.
Inisiator gerakan #2019GantiPresiden ini menerangkan, Prabowo dan Sandiaga tengah melakukan kampanye keliling Indonesia. Namun kampanye saja tidak cukup untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019.
"Pak Sandiaga keliling Indonesia cukup kah? Tidak. Pak Prabowo keliling Indonesia cukup kah? Tidak," kata Neno saat menghadiri Pengajian Kebangsaan di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2018).
Baca Juga: Telanjang Bulat Panggul Salib di Vatikan, Model Playboy Ditangkap
Berita Terkait
-
Gerindra: Salam 2 Jari Anies Bukan Simbol Kampanye Prabowo - Sandiaga
-
Dengar Keluhan Petani Lele, Sandiaga: Doakan Jangan Jadi Politisi Pil KB
-
Prediksi Indonesia Punah, Tim Jokowi Tuding Prabowo Pakai Politik Teror
-
KPU Tegaskan Kotak Suara Kardus Siap Digunakan
-
Anies Izin ke Konfernas Prabowo - Sandiaga, Tapi Bukan untuk Kampanye
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025