Suara.com - Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIK Indonesia Network) menggelar International Conference APIK Indonesia Network 2018. International Conference APIK Indonesia Network 2018 mengangkat tema "Climate Finance and Policy for Paris Agreement Implementation in Asia Pacific: Leveraging Non-State Actor's Role".
Ketua APIK Indonesia Network, Mahawan Karuniasa menuturkan dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-24 atau COP 24 di Katowice, Polandia, menghasilkan panduan operasional Persetujuan Paris, yang kelak dinamai “Katowice Rulebook”.
The Katowice Climate Package, kata Mahwan memuat keputusan-keputusan yang ditunjukan untuk mengoprasionalkan dan untuk memfasilitasi negara-negara dalam melaksanakan "Katowice Rulebook" atau Kesepakatan Paris.
Hanya saja, Mahawan mengungkapkan kalau keputusan serta dokumen yang dihasilkan merupakan meteri yang masih perlu diterjemahkan kedalam bentuk yang lebih sederhana. Hal itu, untuk memudahkan implementasi oleh para delegasi maupun para pihak terkait.
"Dengan demikian hasil-hasil COP 24 sapat diterjemahkan di lapangan. Hal ini sebenarnya masih menjadi tantangan utama," kata Mahawan di Hotel Menara Peninsula, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Rabu (19/12/2018).
Berkenaan dengan itu, Mahawan menjelaskan adapun tujuan daripada kegiatan International Conference APIK Indonesia Network 2018 tersebut guna memperoleh gambaran atas situasi dan rumusan perbaikan fundamental pada isu pendanaaan iklim.
Hal itu berkaitan dengan bagaimana implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) di negara-negara berkembang dalam konteks "Katowice Rulebook" atau Kesepakatan Paris.
"Sehingga juga bisa mencermati hasil-hasil pendanaan iklim di lapangan dan mengindentifikasi untuk perbaikannya," imbuhnya.
Bersamaan dengan itu, Mahawan juga berharap dengan diadakan konferensi tersebut dapat membina dan mendorong partisipasi dari pihak-pihak lain dalam mengimplementasikan komitmen pengendian iklim.
Baca Juga: DPR Bahas Penanganan Perubahan Iklim dengan Yunani
"Melalui konferensi diharapkan dapat turut membina dan mendorong peran non-Satate Actors yang lebih besar dalam implementasi komitmen pengendaliam iklim," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Bareskrim Buru 'Hantu' di Balik Tumpukan Kayu Gelondongan Banjir Dahsyat Sumatra
-
Wamendagri Bima Tinjau Posko Bencana di Kota Solok: Tekankan Koordinasi dan Gerak Cepat Pemerintah
-
KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
-
Bantah Nikmati Uang Haram BJB, Ridwan Kamil: Mercy dan Moge Murni Uang Pribadi
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Disorot karena Temui Korban Bencana Sumatera Pakai Rompi, Verrel Bramasta: Ini Bukan Anti-Peluru
-
Geger Cekal Kilat Bos Djarum, Manuver Kejagung dan Misteri Kata 'Kooperatif'
-
Spanduk Putih di Tengah Massa 212 di Monas Jadi Sorotan, Isinya Sentil Kerusakan Alam Sumatera
-
DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Warga dan Salurkan Makanan bagi Korban Banjir di Langkat
-
Anggap Banjir Sumatera Tanda Kiamat Sudah Terjadi, Menko Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil Tobat