Suara.com - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, pendampingnya di Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi bukan kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Isu tersebut dipastikan hoaks setelah dibuktikan dengan pernyataan mantan politisi Gerindra La Nyalla Mattalitti.
"Katanya Jokowi PKI, PKI dari mana? beliau sudah berkali-kali membantah," kata Ma'ruf di Pesantren Yasina, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (24/12/2018).
La Nyalla sebelumnya mengakui telah menyebarkan isu hoaks Jokowi sebagai kader PKI pada Pilpres 2014. Atas hal tersebut, kini La Nyalla sudah minta maaf ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.
"Bahkan kemarin ada orang yang ngaku namanya La Nyalla, kata dia 'saya yang bilang Jokowi PKI', sekarang saya tobat, saya minta maaf, saya minta ampun saya telah melakukan fitnah. Dia datang ke rumah saya, terus bikin pernyataan pers sudah tobat," kata Ma'ruf.
Dengan adanya pengakuan dari penyebar hoaks tersebut, Ma'tuf meminta agar masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu negatif yang belum diketahui kebenarannya.
"Lah orang yang bikin (hoaks) saja udah nyabut, ini yang cuma denger malah masih terus saja (bilang Jokowi) PKI, PKI. PKI mata lu !. Orang yang bikinnya aja sudah bilang nggak. Jadi kita memang harus hati-hati jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong," jelas Ma'ruf.
Tidak hanya itu, Ma'ruf juga membantah isu bahwa Jokowi anti terhadap Islam. Menurutnya, baru dalam pemerintahan Jokowi ditetapkan Hari Santri Nasional dan mengangkat kyai sebagai calon wakil presiden.
"Makanya heran ada orang yang mengatakan Jokowi itu anti islam, padahal Jokowi yang menetapkan Hari Santri Nasional, padahal Jokowi yang mengangkat kyai jadi wakil presiden," katanya.
"Bisa saja kan Jokowi milih yang lain bisa dari pengusaha, politisi, TNI-Polri. Tapi beliau milih kyai (saya), milih santri, berarti beliau cinta kepada kyai dan kepada santri," Ma'ruf menambahkan.
Baca Juga: 11 Tsunami Selat Sunda: Pisahkan Sumatera-Jawa dan Air Mendidih di Jakarta
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Makan Bergizi Gratis Dimulai Serempak 8 Januari 2026, Simak Jadwal Persiapan dari BGN
-
ICW Sindir Kejagung Soal Gunungan Uang Rp6,6 T, Praktisi Hukum: Tak Mudah Selamatkan Uang Negara
-
PDIP Tegas Tolak Usulan Pilkada Lewat DPRD: Sikap Kami Tak Berubah Sejak 2014
-
Kasus CSR BIOJK: KPK Akui Telusuri Aliran Uang ke Anggota Komisi XI DPR Selain Satori dan Heri
-
Natal di Serambi Mekkah, Kala Cahaya Solidaritas Lebih Terang dari Gemerlap Lampu
-
Wagub Aceh Soal Insiden Aparat Vs Warga di Tengah Bencana: Jaga Kekompakan, Jauhkan Sikap Arogansi
-
Drama Cinta Segitiga Maut Bripda MS: Mahasiswi ULM Dicekik, Jasadnya Dibuang ke Got
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Akibat Siklon Tropis Grant
-
Minta KPK Telusuri Sumber Uang RK ke Wanita, Pakar: Tetapkan Tersangka atau Jangan Bunuh Nama Baik
-
Waspada Cuaca Buruk, Warga Bangka Belitung Diimbau Tak Rayakan Tahun Baru di Pantai