Suara.com - Helen Siratal, kru sound system Band Seventeen menjadi korban selamat dalam bencana tsunami Selat Sunda. Helen menggambarkan suasana yang begitu mencekam sesaat setelah tsunami menerjang.
Saat tsunami menerjang pada Sabtu (26/12/2018) pukul 21.30 WIB, tubuh Helen sempat terseret beberapa meter dan terbentur benda keras. Pelipis kanannya robek akibat terkena benda asing.
Setelah Helen berhasil melalui arus air yang menariknya kembali ke laut, Helen merasakan kepiluan yang mendalam. Suasana mencekam menyelimuti kawasan Tanjung Lesung.
Tak ada sedikitpun cahaya yang menyinari. Suara tangisan dan jeritan meminta tolong seketika menggema di Tanjung Lesung.
"Kondisi gelap gulita. Orang di situ pada teriak, istigfar, ada yang nyari anaknya. Mencekam banget," kata Helen saat ditemui Suara.com di kediamannya di Jalan Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (26/12/2018).
Helen tak kuasa menahan kesedihan. Selang beberapa menit, ada beberapa warga yang menyalakan senter dan barulah ia melihat ada banyak korban jiwa yang membutuhkan bantuannya.
Rasa ngilu di bagian pelipis matanya mendorong Helen untuk segera meninggalkan tempat itu. Dengan darah yang mengalir deras dari pelipis hingga mengganggu pandangan mata, ia berusaha berlari mencari bantuan. Teriakan meminta tolong ia hiraukan, langkah kaki Helen terus menuju jalanan menjauh dari bibir pantai.
"Semuanya sudah berantakan. Ada yang minta tolong tapi saya nggak pedulikan karena luka di kepala saya darahnya sudah banyak menutupi mata," ungkap Helen.
Beruntung, Helen mendapatkan bantuan dari warga. Ada warga sekitar yang mengendarai mobil langsung memberikan tumpangan. Helen dibawa menuju Puskesmas terdekat.
Baca Juga: Modus Perawatan Jenazah, RSUD Serang Diduga Palak Keluarga Korban Tsunami
Sesampainya di Puskesmas, ternyata ada begitu banyak orang terluka yang mengantre meminta pertolongan medis. Helen pun terpaksa melanjutkan perjalanan mencari klinik lainnya yang bisa segera menghentikan pendarahan di pelipis matanya.
"Lokasi kliniknya cukup jauh, sampai di situ baru saya dapat diobati sama dokter," tutupnya.
Untuk informasi, merujuk pada pembaharuan data dari BNPB per Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang mengalami luka-luka, 154 orang dinyatakan hilang dan 21.091 orang mengungsi.
Berita Terkait
-
Ahli Waris Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda Akan Dapat Rp 15 Juta
-
Pendeteksi Cuaca BMKG Diterjang Gelombang 2 Meter di Pelabuhan Merak
-
Pastikan Pemerintahan Sudah Berjalan Pasca Tsunami, Mendagri Akan ke Banten
-
Saat Tsunami, Aku Harus Memilih Selamatkan Istri, Ibu, atau Bayiku....
-
Selamat dari Tsunami Selat Sunda, Helen Berenang Melawan Ombak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu