Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan tak tahu menahu soal adanya desakan mundur kepada dari ratusan kader yang disampaikan melalui surat terbuka kepada pimpinan PAN. Bara mengaku bingung melihat adanya desakan yang memintanya mundur dari stuktur partai.
Bara mengungkapkan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi secara resmi dari DPP PAN terkait adanya surat tersebut. Bahkan Bara enggan berkomentar karena mengklaim belum membaca surat tersebut secara utuh.
"Saya belum diberitahu oleh DPP bahwa ada surat yang beredar yang mendesak saya untuk mundur atau dipecat. Jadi saya belum bisa komentar soal substansi surat itu," ungkap Bara di Kompleks Parlemen, Senin (7/1/2018).
Sebelumnya dalam surat yang ditandatangani ratusan kader itu menyebut kalau Bara telah melanggar keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN 2017 yang memutuskan kalau PAN mendukung Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Karena itu, para kader tersebut meminta kepada pimpinan PAN agar Bara dicopot dari jabatannya sebagai Waketum.
Menanggapi hal tersebut, Bara menegaskan kalau selama masa kampanye berlangsung, dirinya sibuk memperjuangkan para pengurus daerah Sulawesi Utara yang mendukung Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin.
"Saya bisa memahami apa yang mereka lakukan dan betul yang mereka lakukan itu adalah untuk kepentingan partai dalam konteks Pemilihan Legislatif (Pileg) April ini dan mereka tahu sendiri realita daerah mereka masing-masing," ujarnya.
Bara mengakui apabila Daerah Pemilihannya (Dapil) Sulut dipenuhi oleh pendukung Jokowi - Maruf Amin. Di samping itu, Bara juga menegaskan apabila instruksi dari partai kepada Caleg ialah untuk berkonsentrasi pemenangan di daerah masing-masing.
"Memang instruksi dari partai kepada semua Caleg agar mereka fokus pada Dapil mereka masing-masing. Dan itu fokus kita, agar kita bisa mendapat suara yang signifikan di legislatif," tuturnya.
Akan tetapi Bara membantah apabila dengan adanya mayoritas pendukung Jokowi - Maruf di Dapilnya itu membuat dirinya malah condong mendukung Jokowi - Maruf Amin.
Baca Juga: Bongkar Kasus Perkosaan, Polda DIY Periksa Pers Mahasiswa Balairung UGM
"Yang saya lakukan dalam membela pengurus daerah yang mendukung Jokowi adalah untuk kepentingan partai agar partai dapat suara yang signifikan di Pilpres. Karena Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan jadi kita tidak bisa memisahkan itu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dituding Membelot ke Jokowi, Bara Hasibuan Didesak Dicopot dari Waketum PAN
-
Kandidat Dapat Kisi-kisi, Debat KPU Dianggap Seperti Cerita Sinetron
-
Hadiri Harlah PPP, Maruf Amin Ungkap Kenangan Manis Jadi Politisi
-
Banyak Kampanye Gimmick, KPU Dikritik Batalkan Penyampaian Visi Misi Capres
-
SBY Bersiap Turun Gunung Kampanyekan Prabowo-Sandiaga
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian