Suara.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Banten menggeledah Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara atau RSDP terkait dugaan pungli korban tsunami, Rabu (9/1/2019).
Dalam pengeledahan yang dilakukan selama tiga jam lebih itu, petugas menyita sejumlah berkas terkait kasus dugaan pungli kepada keluarga korban tsunami.
Kabid Humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi mengatakan, pengeledahan berdasarkan surat dari Pengadilan Negeri (PN) Serang, terkait pencarian kelengkapan alat bukti pendukung.
Diketahui, saat ini Polda Banten telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial F, dan dua karyawan dari sebuah perusahaan swasta berinisal I dan B. Ketiga tersangka itu terkait kasus dugaan pungutan liar pengurusan jenazah korban tsunami Selat Sunda di RSDP Serang.
"Pengeledahan di RSDP ini untuk mencari kelengkapan alat bukti pendukung terhadap proses pemeriksaan yang sedang dilakukan kepada tiga tersangka," ujar Edy seperti dikutip dari Bantenhits.com --jaringan Suara.com.
"Yang jelas, berkas pendukung terkait dengan penetapan tersangka sebelumnya kaitannya masalah administrasi pembayaran, apakah terkait dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan sebelumnya terkait ambulans," sambungnya.
Selama tiga jam di RSDP, penyidik Polda Banten melakukan pemeriksaan tiga ruangan seperti ruangan farmasi, ruangan forensik dan loket administrasi.
"Dan hasilnya tentunya saya tidak bisa share di sini, karena akan ditindaklanjuti dulu. Akan kita sampaikan nanti hasilnya oleh penyidik, sehingga akan kita sampaikan hasilnya setelah dilakukan proses pendalaman," kata Edy.
Edy juga tidak menampik bahwa penyidik Polda Banten akan memanggil pihak ketiga yaitu dari unsur KSO (Kerja Sama Operasional) jika hal ini sangat diperlukan untuk pendalaman.
Baca Juga: Teror di Rumah Ketua KPK, Polisi Periksa 6 Saksi dan Tukang Bubur
"Kita lihat nanti perkembangan. Saat ini fokus pelengkapan alat bukti yang dilakukan terhadap (tiga) tersangka. Apabila nanti dibutuhkan, tentu penyidik akan lakukan langkah-langkah pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.
"Kalau pimpinan RSDP sudah dimintai keterangan, tentunya ini untuk menguatkan apa yang terjadi, apa yang dialami dan apa yang diketahui," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Pemimpin Pesantren Lebak Tiap Sekali Sepekan Cabuli Santriwati
-
Aplikasi Netzme Galang Donasi untuk Korban Tsunami Banten dan Lampung
-
Turap Jebol, Air Bercampur Lumpur Genangi Puskesmas Cihara
-
Santri Bagikan 500 Porsi Soto Lamongan untuk Relawan Bencana di Banten
-
Green Edelweiss Foundation Beri Bantuan Korban Tsunami di Kalianda
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan
-
Jalur Emergency Disiapkan dari Malioboro hingga Titik Nol saat Malam Tahun Baru
-
Wajah Penuh Warna Monas Jelang Malam Tahun Baru 2026
-
Museum dan Rumah Singgah Marsinah Resmi Mulai Dibangun di Nganjuk
-
Malam Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Bakal Tindak yang Melanggar
-
171.379 Rumah Rusak, Dompet Dhuafa Targetkan Bangun 1.000 RUMTARA bagi Penyintas Bencana Sumatra