Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin mengaku siap menyaring isu hoaks atau kabar bohong yang dilakukan lawan politik di Pemilu 2019. Salah satu isu hoaks yang jadi perhatian TKN adalah cuitan Wasekjen Demokrat Andi Arief soal 7 kontainer berisi surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Anggota Dewan Penasehat TKN Jokowi - Ma'ruf, Romahurmuzy mengatakan komentar lewat akun media sosial yang tidak berisi fakta kerap dilontarkan kubu lawan. Romahurmuzy memastikan tidak akan segan melaporkan penyebar hoaks ke polisi.
"Prinsipnya TKN melalui divisi advokasi akan selalu menilai seluruh cuitan-cuitan ataupun komentar-komentar yang disampaikan oleh lawan politik dan menilai apakah secara material ada persoalan hukum yang melanggar UU pemilu atau tidak," ujar Romahurmuzy saat ditemui di acara HUT PDIP ke 46 dan Rakornas di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
Kasus cuitan seperti Andi Arief, kata Romahurmuzy, merupakan satu dari banyaknya isu hoaks yang kerap ditujukan kepada kubu TKN.
Ketua Umum PPP ini menyebut isu hoaks tersebut tidak boleh dibiarkan bergulir begitu saja.
"Oleh karenanya, TKN dalam beberapa kesempatan telah melaporkan ketika muncul hoaks surat suara kemarin, divisi advokasi memang telah melaporkan kepada kepolisian agar bisa ditindaklanjuti dan alhamdulillah kepolisian merespon dengan cepat dan sudah tertangkap pelakunya," terangnya.
Politikus yang akrab disapa Romy ini tidak mau menuding langsung jika otak penyebar hoaks isu surat suara yang sudah ditetapkan sebagai tersangka bernama Bagus Bawana Putra merupakan tim dari pendukung Prabowo - Sandiaga.
Romy menegaskan, isu hoaks tidak boleh bergulir terlalu lama di publik. Sehingga pihak kepolisian diminta untuk cepat menindak para pelaku penyebar hoaks di tahun politik.
"Kalau kemudian hal yang sifatnya ujaran kebencian, kemudian hoaks itu kita biarkan, khawatir bahwa sisa waktu yang tersisa menuju pemilu kedepan akan semakin gaduh," kata Romy.
Baca Juga: Vanessa Angel Terima 15 Kali Transfer Duit dari Mucikari Siska
Berita Terkait
-
Momen Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada PB XIII di Keraton Solo
-
Di Tengah Isu Mark Up, Jokowi Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Kereta Cepat Whoosh
-
Terpopuler: Anak Purbaya Viral Sindir Gibran hingga 4 Bansos Cair November 2025
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR