Suara.com - Kepala Dewan Pengawas BPJS Tenaga Kerja Guntur Witjaksono mengklaim, dirinya terancam dipecat karena skandal pemerkosaan salah satu anggota Dewas berinisial SAB terhadap staf pribadi RA alias Amel.
Guntur menuturkan, dirinya bisa saja dipanggil oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) BPJS TK, gara-gara skandal tersebut.
"DJSN yang menindaklanjuti kasus ini. RA sudah diwawancara oleh mereka. Kemudian SAB, nanti mungkin saya. Saya tak tahu keputusan DJSN nanti apa, bisa saja saya dipecat,” kata Guntur di Hotel Kartika Candra, Jumat (11/1/2019).
Ia menjelaskan, DJSN akan memproses dan menetukan sanksi terhadap pihak terkait dugaan pemerkosaan Amel. Termasuk pula memutuskan apakah pengunduran diri SAB diterima atau tidak.
Sebelumnya, Kepala Bidang Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar berharap, Presiden Jokowi cepat merespons permohonan pengunduran diri SAB.
Bahkan, menurut Timbul, Presiden Jokowi harus segera memecat SAB. Pasalnya, surat keputusan pemecatan SAB sebagai pegawai Kementerian Keuangan, berada di tangan presiden.
SAB menurutnya layak dipecat mengingat dugaan kuat anggota Dewas BPJS TK itu melakukan tindakan pemerkosaan.
"Kami yakin bahwa SAB melanggar Pasal 34 huruf E UU No 24/2011 tentang BPJS.”
Sebelumnya, Syafri Adnan Baharuddin (SAB) mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Dewas BPJS TK. Meski begitu, ia tetap menyangkal memerkosa Amel.
Baca Juga: Setelah Menyerahkan Diri, Eks DPRD Sumut Resmi Ditahan KPK
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran