Suara.com - Karmiyati bersiap mendiami dinginnya jeruji penjara. Wanita 41 tahun itu kini tak bisa lagi duduk santai menunggu 'pelanggan' di komplek Sunan Kuning, Semarang, Jawa Tengah.
Bukan karena Karmiyati ribut dengan pelanggan atau sesama pekerja seks komersil (PSK) di Sunan Kuning, namun karena ia kedapatan nyambi jualan narkoba jenis sabu. Akibatnya, ia ditangkap aparat gabungan dari Polsek Genuk, Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah.
Karmiyati ditangkap setelah polisi terlebih dahulu menangkap tersangka Muhammad Irsyad (34). Irsyad ditangkap polisi di Jalan Woltermongisidi, Kecamatan Genuk pada Sabtu (5/1/2019) lalu. Saat itu Irsyad sedang dalam perjalanan usai mengambil paketan sabu di Jalan Madukoro, Semarang Barat.
Selama ini, Karmiyati diketahui sebagai salah satu wanita penghibur atau PSK di komplek Sunan Kuning. Di usianya yang masuk kepala empat, menjadikan usahanya 'jualan' jasa seks mulai menurun. Hal itu memaksanya mencari kerja sambilan, sayang jalan usaha yang dipilihnya salah, yakni jualan sabu.
Karmiyati diringkus pada Minggu (6/1/2019), di tempat kosnya di Jalan Sri Kuncoro, Kalibanteng, Semarang Barat sehari setelah penangkapan Muhammad Irsyad.
"Tersangka Karmiyati ditangkap di tempat kosnya. Ditemukan sabu-sabu yang sudah dipaketi kecil-kecil yang totalnya sekitar 50,39 gram serta timbangan digital," kata Kapolsek Genuk, Kompol Zaenul Arifin, saat gelar perkara di Mapolsek Genuk, Jumat (11/1/2019).
Menurut Zaenul, tersangka mengaku telah menjadi pengedar sabu sejak empat bulan lalu. Hal tersebut dilakukan untuk biaya hidup termasuk makan dan membayar sewa indekos.
Sementara itu, Karmiyati mengaku menjadi kaki tangan bandar sabu yang merupakan narapidana penghuni Lapas Kedungpane berinisial BG.
Diketahui, BG adalah teman lama satu tempat indekos di daerah Kalibanteng Semarang Barat. Saat itu BG belum tertangkap atas kasus peredaran narkoba.
Baca Juga: Iseng Menulis Punya Bom, Remaja Ini Didenda Rp 42 Juta
"Komunikasi lewat ponsel, untuk ambil barang dan menyebarkannya. Saya ambil lalu membagi ke dalam paket kecil dan mengantarkannya sesuai dengan perintah pak BG," ungkap Karmiyati.
Modusnya, Karmiyati mengedarkan sabu-sabu dengan paketan yang dimasukkan ke dalam bungkus rokok dan ditaruh di bawah pohon tiap kali transaksi.
"Baru dua kali transaksi selama empat bulan ini," kata Karmiyati.
Dari transaksi haram tersebut, Karmiyati mengaku mendapat upah sebesar Rp 2 juta per transaksi. Uang tersebut dibayarkan melalui transfer bank setelah ia berhasil mengedarkan sabu ke tempat-tempat sesuai dengan perintah BG.
Kini baik Karmiyati dan Muhammad Irsyad mendekam di Mapolsek Genuk. Keduanya dijerat dengan Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1 UU Nomor 39 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika. Mereka diancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
2 Bandar Narkoba Pakai Uang Palsu Senilai Ratusan Juta untuk Jual Beli Sabu
-
Reza Bukan Jatuh Miskin Sampai Jual Rumah? Ini Kata Pengacara
-
Saksi Meringankan Tak Datang, Sidang Reza Bukan Ditunda
-
Lagi Dibui, Reza Bukan Tak Percaya Digugat Cerai Istri
-
Lihat Anak Ditangkap Polisi karena Narkoba, Lelaki 67 Tahun Mendadak Tewas
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik