Suara.com - Pidato Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyoroti soal gaji juru parkir (jukir) kini menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Sebab, Ketua Umum Partai Gerindra menyebutkan jika gaji jukir sama besarnya dengan gaji seorang dokter.
Sejak gaji jukir dan guru yang disampaikan Prabowo menjadi polemik, Suara.com pun mencoba untuk mencari fakta yang sebenarnya untuk bisa membuktikan pernyataaan Prabowo.
Saat ditemui Suara.com, Manajer operasional parkir Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Iwan Setiawan mengklaim gaji yang diterapkan untuk kepada juru parkir (jukir) resmi di Pasar Tanah Abang telah memenuhi standar Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.
Menurutnya, para jukir itu menerima gaji sebesar Rp 3,7 juta per bulan. Bahkan, menurutnya, gaji jukir juga akan mengalami kenaikan sebesar 8,03 persen, yakni menjadi Rp 3.940.973. Hal itu, kata dia sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 114 Tahun 2018.
"Gaji juru parkir sudah memenuhi UMP, rata-rata (gaji) mereka 3,7 juta ya, nanti akan naik juga kalau UMP naik," kata Iwan Setiawan kepada Suara.com, Selasa (15/1/2019).
Terpisah, Robert yang sehari-hari bekerja sebagai jukir liar memgaku hanya mendapatkan untung sebesar Rp 900 ribu selama sebulan. Robert biasa mangkal di rumah makan di kawasan Jalan Mas Mansyur.
"Sehari 30 ribu, ya kalo sebulan sekitar 900 artinya, enggak kenal hari libur," kata Robet juru parkir rumah makan.
Sama halnya dengan Robert, Sahrija, jukir liar yang ditemui Suara.com di rumah makan, Jalan Wahid Hasyim mengaku jika dikalkulasikan selama sebulan, pendapatannya hanya sebesar Rp 900 ribu.
"Paling dapat buat rokok sama makan aja, kalau sebulan enggak bisa ditotal, tapi kalau sehari ya paling Rp 50-60 ribu," kata Sahrija.
Baca Juga: Akui Telepon Neneng soal Perizinan Meikarta, Mendagri: Salahnya di Mana?
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih tak menampik kalau kesejahteraan dokter di Indonesia masih kurang. Daeng menyebutkan masih banyak dokter umum di Indonesia yang berpenghasilan di bawah Rp 3 juta.
Berita Terkait
-
Gaji Juru Parkir Rumah Makan Padang 3 Kali di Bawah Gaji Dokter
-
Uji Klaim Prabowo, Gaji Jukir Liar Ini Hanya Cukup untuk Rokok dan Makan
-
Menguji Kebenaran Ucapan Prabowo Soal Gaji Juru Parkir dan Dokter
-
Gaji Dokter Kecil, Demokrat: Ayo Para Dokter Pilih Prabowo
-
PDIP: Di Mata Prabowo Semuanya Adalah Kegagalan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Benarkah Prabowo-Jokowi Sengaja Diadu Domba Demi Gulingkan Gibran dan Menang Pilpres 2029?
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Dominasi Digital Kian Mencekik? UMN dan Wavemaker 'Bocorkan' Peta Jalan Transformasi Industri Media
-
Rekam Jejak Halim Kalla: Dari Inovator Bioskop Digital ke Tersangka Korupsi Rp1,3 Triliun
-
TKA 2025 Resmi Ditutup, Selanjutnya Fase Apa yang Dilalui Para Siswa?
-
Sandera Polisi saat Demo Rusuh, Hakim Perintahkan 2 Mahasiswa Undip Dibebaskan dan Berkuliah Lagi
-
Terkuak! Ahli Beberkan Aturan Krusial Penetapan Tersangka di Sidang Praperadilan Nadiem
-
Cegah Tragedi Al Khoziny Terulang, Pemerintah Akan Audit dan Rehabilitasi Pesantren Tua
-
Telusuri Dugaan Korupsi Proyek Jalan, KPK Panggil Walikota Padangsidimpuan dan Ketua PKB Sumut
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?