Suara.com - Sebanyak sekitar 97 persen korban bencana gempa Lombok dan tsunami Palu beberapa waktu lalu tidak memiliki jaminan sosial atau jamsos. Akibatnya, para korban pun tidak mendapatkan perlindungan dari jamsos.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif mengatakan sepanjang 2018 lalu ada berbagai musibah yang menimpa Indonesia, mulai dari gempa dan tsunami di Lombok dan Palu hingga insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang menewaskan ratusan orang. Dari sekian banyak musibah yang terjadi, Khrisna mencatat hanya 1 hingga 3 persen yang memiliki jamsos.
"Jadi memang selama 2018 setiap terjadi musibah bencana alam, yang jadi peserta jamsos hanya 1 sampai 3 persen," kata Khrisna saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/1/2019).
Artinya, masih ada sebanyak 97 hingga 99 persen para korban yang tidak dapat mengklaim asuransi sebab tak terdaftar dalam jamsos. Hal itu menandakan pemerintah belum mampu sepenuhnya merangkul para warga dalam upaya memberikan perlindungan sosial.
Sebagai contoh, dalam insiden pesawat jatuh Lion Air JT610 hanya sekitar 20 hingga 30 penumpang saja yang terdaftar jamsos dari total 189 penumpang dan awak pesawat yang menjadi korban. Belum lagi dalam bencana gempa dan tsunami di Palu, dari total sekitar 2.000 orang yang hilang hanya 60 orang saja yang memiliki jamsos.
Khrisna menegaskan, BPJS Ketenagakerjaan akan terus berupaya untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Ia pun meminta masyarakat agar mau membuka wawasan mengenai pentingnya menggunakan jamsos.
"Kami ingin masyarakat sadar mari lindungi diri kita dengan jamsos. Bukan hanya BPJS Kesehatan tapi juga BPJS Ketenagakerjaan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Tolong... Anak Saya Kembar Siam, Butuh Biaya Besar untuk Operasi
-
PNS Tersangka Pungli Proyek Masjid Pasca Gempa Lombok Kena Pasar Berlapis
-
PNS OTT Pungli Proyek Masjid Gempa Lombok Terancam Dipecat
-
Skandal Pemerkosaan SAB terhadap Amel, Ketua Dewas BPJS TK Terancam Dipecat
-
Amel Belum Masuk Kerja karena Diperkosa Atasan, BPJS Tetap Beri Gaji
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta