Suara.com - Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel menggelar reka ulang kasus perkosaan dan pembunuhan Inah Antimurti (20).
Inah adalah janda muda berusia 20 tahun yang ditemukan tewas hangus terbakar di atas kasur busa pada area persawahan Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam reka ulang yang digelar pada hari Senin (28/1/2019) tersebut, terungkap pembunuhan itu sudah direncanakan otak pelaku, Asri (30) yang mengajak empat temannya.
Pada reka ulang yang diperankan kelima tersangka, Asri mengatur rencana melakukan pembunuhan dengan meminta korban datang ke kontrakannya di Desa Talang Tengah, Kecamatan Gelumbang, Muaraenim, Sumsel, Sabtu (19/1).
Saat tiba di rumah kontrakan, Inah sempat terlibat cekcok mulut dengan Asri. Cekcok itu disebabkan Inah mengutang Rp 1,5 juta kepadanya.
Karena tersangka sakit hati, ia menghubungi empat tersangka lain, Feri (30), FB (16), Abdul Malik (22), dan DP(16).
Asri mengundang keempat tersangka lain untuk berpesta sabu di rumah kontrakannya. Inah kala itu masih berada di rumah tersebut.
Sabtu malam, Asri terpikir untuk memerkosa Inah sebagai ganti uang utangan tersebut. Tapi Inah melawan.
Akhirnya, Asri menjerat leher korban memakai kawat tembaga. Ia juga memerkosa Inah. Setelahnya, Inah tak kunjung tewas yang membuat tersangka memukul kepalanya memakai kayu balok sebanyak tiga kali hingga tewas.
Baca Juga: Ngapel Istri Orang Sambil Bawa Parang, Cinta Hendri Berakhir di Jeruji
Setelah Inah tewas, tersangka Malik giliran memerkosa mayat Inah. Setelah puas, mereka mengikat tubuh korban dan dimasukkan ke karung lalu dibakar bersama kasur busa serta barang-barang milik korban di Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara, Ogan Ilir.
Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Yustan Alpiani mengungkapkan, reka ulang sebanyak 23 adegan itu sesuai dengan keterangan setiap tersangka.
Tersangka Asri menjadi otak perkosaan pembunuhan, dan empat tersangka lain memiliki peran masing-masing atas perintah Asri.
"Semuanya cocok dengan keterangan empat tersangka yang lebih dulu ditangkap dan otak pelaku yang menyerahkan diri," kata Yustan, Selasa (29/1/2019).
Ia menegaskan pembunuhan sudah direncanakan oleh Asri yang merupakan otak pelaku. Motifnya karena masalah utang narkoba.
"Tapi apakah korban hanya pemakai atau pengedar, diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas motifnya karena utang piutang narkoba," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?