Suara.com - Beredarnya Tabloid Indonesia Barokah jelang detik-detik Pilpres 2019 diyakini membawa tujuan politis tertentu. Kemunculan tabloid kontroversial ini dinilai menjadi pengecoh menjelang pemilihan presiden.
Hal itu disampaikan oleh Direktur New Media Watch Agus Sudibyo. Agus mengatakan, beredarnya tabloid Indonesia Barokah jelang Pilpres 2019 sarat makna untuk mengecoh salah satu kubu agar tetap fokus dengan pemilih setia saja dan lupa menjangkau pemilih galau yang belum menentukan sikap politik. Sebab, tabloid ini diedarkan di masjid yang notabene merupakan pemilih setia salah satu pasangan capres - cawapres.
"Saya menduga ini upaya kelompok tertentu agar berusaha pertahankan pemilih loyal (setia) di saat situasi yang mengharuskan untuk merebut pemilih galau," kata Agus dalam diskusi publik 'Tabloid Indonesia Barokah: Karya Jurnalistik atau Kumpulan Opini?' di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).
Agus melihat ada dua anomali dalam tabloid Indonesia Barokah. Pertama, bentuk publikasi yang kembali cetak di tengah modernisasi yang ada sangat mencurigakan. Padahal seharusnya bentuk publikasi dilakukan secara online yang bisa menjangkau banyak kalangan.
Selain itu, target sasaran peredaran tabloid menyasar masjid. Dari hasil survei, lokasi itu memiliki pemilih setia yang telah memiliki pilihan presiden idaman tersendiri sehingga cukup sulit mengubah suara target.
"Dalam survei justru kelompok religius itu sudah punya pilihan masing-masing yang sulit untuk diubah," imbuh Agus.
Agus pun menduga pengecoh dalam Pilpres hanya menjadi sasaran antara saja. Sasaran utama yang hendak dituju adalah untuk membuat kegaduhan sehingga menggiring kubu tertentu melupakan persoalan politik yang kini terjadi.
"Kita fokus ke tabloid ini dan lupa dengan persoalan politik yang penting, terutama bagaiamana memperebutkan pemilih belum punya pilihan," tandas Agus.
Baca Juga: Makam Tertua Se-Asia Tenggara di Aceh Dibongkar Pelaku Misterius
Berita Terkait
-
Membandingkan Tabloid Indonesia Barokah dengan Obor Rakyat, Ini Hasilnya
-
Habis Tabloid Indonesia Barokah Terbitlah Tabloid Pembawa Pesan
-
Kala Utang Pemerintah dan Nilai Tukar Rupiah Jadi Gorengan Politik
-
Bawaslu Meminta PT POS Tolak Pengiriman Tabloid Indonesia Barokah
-
Polisi Jaga Ribuan Eksemplar Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas