Suara.com - Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Muhammad Syafi'i atau Romo Syafi'i berharap Buni Yani tidak perlu memenuhi permintaan Kejaksaan Negeri Depok untuk menyerahkan diri. Pasalnya, Syafi'i menilai Buni Yani tidak bersalah atas kasus ujaran kebencian.
Romo Syafi'i mendukung dengan argumen yang disampaikan oleh Buni Yani kalau eksekusi yang dilakukan Kejari Depok itu tidak memiliki nilai hukum yang jelas. Sebelumnya Buni Yani sempat mengatakan, kalau hanya ada dua poin dalam putusan, yakni menolak kasasi jaksa dan kuasa hukum, dan membebankan biaya perkara Rp 2.500 kepada terdakwa.
"Saya harap Buni Yani tidak usah datang, biar pemerintah menunjukkan arogansinya menjemput paksa dan itu tunjukkan kepada rakyat, inilah arogansi dari penguasa ini," kata Romo Syafi'i di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Kamis (31/1/2019).
Di satu sisi Romo Syafi'i menilai kalau Buni Yani tidak bersalah dalam kasus ujaran kebencian. Menurutnya, Buni Yani sama sekali tidak mengedit video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kita berarti mendukung pikiran Buni Yani, apalagi Buni Yani itu kan tidak terbukti secara hukum karena dia mengutip dari laman yang resmi tanpa diedit, dia share-kan kembali," ujarnya.
Kemudian Romo Syafi'i mengungkapkan, dengan adanya beberapa tokoh dari kubu Prabowo - Sandiaga yang dijebloskan ke penjara seperti Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani kemudian Buni Yani, malah menunjukkan kalau pihak petahana sedang terpuruk lantaran dinilai tidak pro kepada rakyat.
Selain itu Romo Syafi'i juga menilai kalau dengan banyaknya tokoh-tokoh dari kubu oposan yang dijebloskan ke dalam bui malah menguntungkan pihaknya. Swing voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya di Pemilu 2019 dinilainya akan berbondong-bondong memilih Prabowo - Sandiaga.
"Pokoknya itu isyarat bahwa petahana, kejatuhan petahana sudah semakin dekat karena semua yang mereka lakukan itu nggak lepas dari perhatian rakyat," katanya.
Baca Juga: Vanessa Angel Pingsan Mau Ditahan, Ini Penampakan Terkini di RS Polri
"Itu kan nggak lepas dari rakyat, rakyat akan marah berarti swing voters akan meninggalkan pemerintah ke 02 (Prabowo - Sandiaga)," sambungnya.
Berita Terkait
-
Divonis 1,5 Tahun Penjara, Ahmad Dhani Resmi Ajukan Banding
-
Besok, Tim Kuasa Hukum Ahmad Dhani Masukkan Memori Banding
-
Buni Yani Bakal Dieksekusi, Fadi Zon: Ini Kriminalisasi
-
Sebut Putusan Kasasi Kabur, Buni Yani: Jaksa Tak Bisa Paksakan Kehendak
-
Kubu Prabowo Cibir Rencana BUMN Jual 6 Ruas Jalan Tol Trans Jawa
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
PSI Tunda 'Spill' Nama 'Bapak J', Takut Kalah Viral dari Menkeu Purbaya?
-
Kementerian PU Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Begini Tanggapan Menteri PPPA
-
Tarif Transjakarta Diusulkan Naik Rp1.500, Begini Respons DPRD DKI
-
Diam-diam Periksa Ayah Eks Menpora Dito Ariotedjo, KPK Minta Maaf Baru Umumkan Hari Ini, Mengapa?
-
Buntut Tayangan Kontroversial Trans7, Fungsi KPI Dipertanyakan
-
Apa Pekerjaan Eric Trump? Viral Insiden Mikrofon Bocor Prabowo Ingin Ketemu Anak Trump
-
Soal Tanyangan Xpose Uncensored, Sekjen PKB Sampaikan Desakan Ini
-
Desak Dewan Pers Turun Tangan, DPR Kuliti Narasi Jahat Trans7 Hina Kiai: Belajar Dulu Baru Liputan!
-
Iming-iming Baju Baru Berujung Maut, Remaja di Cilincing Bunuh dan Cabuli Jasad Bocah 11 Tahun
-
Geger Ijazah Jokowi, ANRI Tak Punya Salinannya, Pengamat Ungkap Potensi Sanksi Pidana