Suara.com - Ribuan Tenaga Harian Lepas dan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) yang hadir dalam acara silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo, mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memperhatikan para penyuluh dan petani di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
"Mereka menilai, Pak Jokowi sangat merakyat dan sangat dekat dengan kalangan penyuluh maupun petaninya secara langsung," kata Gunadi, Ketua THL-TBPP Indonesia, dalam acara silaturahmi bersama Presiden RI Joko Widodo di GOR Jati Diri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019).
Gunadi mengatakan, selama ini Jokowi dan Kementerian Pertanian (Kementan) terus menjaga kedaulatan pangan melalui berbagai programnya, seperti perluasan lahan dan berbagai sarana, serta prasaran dalam meningkatkan jumlah produksi.
"Teman-teman penyuluh juga memberi banyak aplaus karena menganggap Pak Jokowi adalah presiden yang sangat dekat dengan para penyuluh di seluruh Indonesia," katanya.
Dalam pertemuan ini, Jokowi terlihat antusias dan memperlihatkan kecintaannya pada para penyuluh. Beberapa kali pidato presiden pun terhenti saat peserta memberikan applaus dan standing applaus.
Pada sesi tanya jawab, perwakilan penyuluh dari Purbalingga dan Brebes terlihat berinteraksi akrab dengan presiden dan menyampaikan unek-unek mereka. Saat presiden menuju tempat acara dan saat meninggalkan tempat, para penyuluh pun berdesak-desakan untuk bersalaman dan berusaha mendekat.
Bahkan seorang THL lelaki paruh baya tampak sangat terharu dan menagis setelah berhasil menyalami Presiden Jokowi.
Menurut Gunadi, sejak 2007 para penyuluh sudah mengemban tugas untuk menjaga kedaulatan pangan, dengan tugas utamanya mendampingi petani dalam melakukan budi daya, pengendalian hama dan penyakit, serta penangan pasca panen sampai pemasaran hasil.
"Jadi intinya, THL-TBPP adalah wakil pemerintah yang hadir di tengah-tengah petani untuk mendorong mereka memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kemampuan managerial petani," katanya.
Baca Juga: Kementan Minta Daerah Wujudkan Swasembada Pangan di Indonesia
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo, sejak menjadi pemimpin negara telah mengangkat 6.058 THLTBPP di bawah 35 tahun untuk menjadi Penyuluh Pertanian PNS, meskipun pemerintah sebelumnya memberlakukan moratorium.
Presiden Jokowi juga berencana mengangkat 17 ribu penyuluh THL TBPP dan Tenaga Teknis Pertanian lainnya menjadi ASN, yang akan dimulai pada awal Februari 2019.
"Buat kami (penyuluh), Bapak Jokowi adalah satu, Bapak Jokowi adalah presidenku, Bapak Jokowi memang tiada duanya," katanya.
Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Nasional THL TB, Baihaqi mengajak seluruh penyuluh pertanian untuk bersatu mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia dan melanjutkan swasembada pangan nasional yang selama ini sudah dicapai Kementerian Pertanian, di bawah arahan Presiden Joko Widodo.
"Kita juga harus menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian Indonesia. Terlebih, kita wajib mengembangkan kreativitas dan inovasi teknologi pertanian untuk meningkatkan daya saing," katanya.
Menurut Baihaqi, hanya melalui kerja keras Indonesia mampu mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Berita Terkait
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya