Suara.com - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mempertanyakan soal janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada petani tebu untuk menaikan harga gula. Pasalnya, apabila janji Jokowi itu baru diungkapkan sekarang, kemungkinan besar Jokowi telah menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye.
Ferdinand mempertanyakan terkait dengan posisi Jokowi saat menyampaikan janjinya di depan ratusan petani tebu dari berbagai daerah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Apabila posisi Jokowi saat itu sedang bekerja sebagai kepala negara, harusnya para petani tebu itu menuntut Jokowi menaikannya saat ini juga.
"Janji menaikkan harga ini apakah sebagai seorang presiden atau janji seorang calon presiden? Jika janji sebagai presiden, petani tebu harus MENUNTUT SEKARANG DINAIKKAN bukan tahun depan," kata Ferdinand dalam akun Twitter pribadinya @ferdinand_haean pada Kamis (7/2/2019).
Soal janji yang disampaikan Jokowi saat bertemu petani tebu di Istana, Ferdinand menduga Jokowi terindikasi menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politiknya.
"Jika sebagai Capres, maka @jokowi telah MENGGUNAKAN ISTANA UNTUK KAMPANYE.
@bawaslu_RI," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan menaikkan Harga Pokok Petani (HPP) gula dari angka Rp Rp 9.700 per kilogram menjadi Rp 10.500.
Hal itu diungkapkan Jokowi usai mendengar curhatan para petani tebu yang mengeluhkan kesulitan menjual hasil panennya gara-gara ulah pemerintah mengimpor gula.
"Harga minta naik ke Rp 10.500, tolong diberi waktu seminggu saya akan undang Pak Mitro (Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Soemitro Samadikoen, red) dan mungkin dari DPD nanti saya undang dari APTRI bicara soal ini. Jangan saya baru tahu terus minta diputuskan. Intinya, semangatnya kita naikkan. Berapanya belum diputuskan," kata Jokowi.
Baca Juga: Gede Widiade Mundur sebagai Direktur Utama Persija, Bepe Tak Tahu Menahu
Berita Terkait
-
Bertemu di Istana, Ratusan Petani Tebu Curhat Tiga Masalah ke Jokowi
-
Jokowi Klaim Berikan Sertifikat Tanah Gratis Bantu Motivasi Kementerian ATR
-
Jokowi: Infrastruktur Jadi Syarat Pondasi Bersaing dengan Negara Lain
-
Jokowi Hadiri HUT ke-72 HMI di Rumah Akbar Tandjung
-
Presiden Jokowi Temui Ribuan Penyuluh Pertanian di Semarang
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?