Suara.com - Jenazah mantan Menteri Sosial, Nani Sudarsono, dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Hartono Laras bertindak sebagai inspektur upacara.
Ikut hadir mengantar almarhumah ke tempat peristirahatan terakhir sejumlah menteri Kabinet Pembangunan V, antara lain Akbar Tanjung, Oetoyo Oesman, dan Theo L Sambuaga.
"Keluarga besar Kementerian Sosial mengucapkan duka cita mendalam. Almarhumah telah memberikan pengabdian besar kepada negara, dan atas pengabdiannya dan jasa-jasanya, negara telah menganugerahkan berbagai macam tanda jasa dan bintang kehormatan kepada almarhumah, " kata Hartono, usai memimpin upacara pemakaman di TMPNU Kalibata, Minggu (17/2/2019).
Almarhumah tercatat mendapat beberapa penghargaan dari negara antara lain, Bintang Gerilya, Bintang Maha Putra Adhi Pradana, Bintang Kebaktian Sosial, dan lainnya.
Menurut Hartono, saat menjabat sebagai Mensos, almarhumah dikenal sebagai pribadi yang memberikan perhatian besar pada upaya meningkatkan kemitraan antara Kemensos dengan lembaga dan organisasi sosial.
"Di era kepemimpinan beliau, kemitraan masyarakat bersama pemerintah berjalan baik, sehingga jangkauan pelayanan, terutama dalam penanganan masalah sosial, cukup luas," katanya.
Hartono menambahkan, pada masa itu, kiprah lembaga-lembaga sosial cukup signifikan dan bahkan menjadi mitra strategis pemerintah.
Nani tercatat pernah menjadi Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan IV pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Ia meninggal dunia karena sakit, setelah dirawat di RS Medistra, Jakarta, Sabtu (16/2/2019), sekitar pukul 15.10 WIB.
Nani lahir di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, 28 Maret 1928. Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga aktif di organisasi sosial dan politik.
Baca Juga: Perangi Kemiskinan, Kemensos Naikkan Jumlah Keluarga Penerima Manfaat
Sebelum menjabat sebagai menteri, Nani yang bernama lengkap Rr Naryati, sudah memegang berbagai jabatan penting, antara lain Wakil Ketua DPP Golkar, anggota Komisi III DPR, Sekjen Kowani, dan Ketua Umum Himpunan Wanita Karya.
Nani menikah dengan Soedarsono pada 1953, yang merupakan teman kuliahnya di FH UGM. Pasangan ini dikaruniai seorang putra dan dua putri.
Berita Terkait
-
"Dia Hantam Kaki Saya": Kisah Arief Rahman, Korban Selamat Demo Anarkis di DPRD Makassar
-
Balita Meninggal Akibat Cacingan Akut, Kemensos Selamatkan Kakaknya
-
Takut Kasus Bansos Terulang? Gus Ipul Kawal Proyek Laptop Rp 140 Miliar, Irjen Diminta Turun Tangan
-
Bansos Tahap 3 Belum Pasti! Payment ID Masih Uji Coba, Ini Bocoran dari Mensos
-
Sinyal dari Istana? Teddy Indra Wijaya Diusulkan Jadi Duta Sekolah Rakyat, Mensos Beri Lampu Hijau
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif