Suara.com - Dua warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Disebut-sebut ada aktor intelektual dibalik mutilasi tersebut.
Hingga saat ini Polisi Diraja Malaysia (PDRM) terus memburu satu orang aktor intelektual yang identitasnya sudah dikantongi.
"Aktor intelektual masih dalam pengejaran satu orang," tutur Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Terkait mutilasi tersebut, dua orang warga negara Pakistan yang diamankan PDRM hingga kini tetap mengelak untuk dijadikan saksi. Sehingga, PDRM belum berani melimpahkan kasus itu ke kejaksaan, meski sudah mengumpulkan alat bukti.
Sejauh ini dua orang yang ditemui korban di Malaysia itu diduga sebagai pelaku pembunuhan dan mutilasi, tetapi PDRM perlu menangkap aktor intelektual untuk memberikan kesaksian terlebih dulu.
Apalagi dua warga negara Pakistan itu mempunyai masalah keimigrasian sehingga penahanannya dialihkan ke Badan Reserse Kriminal PDRM dan menjadi tersangka kasus lain, bukan tersangka mutilasi WNI.
Sementara salah satu dari dua korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, dipastikan merupakan warga negara Indonesia (WNI) setelah tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri mengidentifikasi sidik jari korban.
Sedangkan untuk satu lagi korban perempuan belum teridentifikasi dan proses pembuktiannya akan dilakukan melalui pencocokan DNA dengan ayah biologis korban.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil bersama stafnya Ai Munawaroh, berangkat ke Malaysia pada 17 Januari untuk urusan bisnis, tetapi keluarga kehilangan kontak pada 22 Januari 2019. (Antara)
Baca Juga: AJI Minta Jokowi Bahas Mutilasi Khashoggi dengan Putra Mahkota Arab Saudi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok