Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tak menyoal adanya dukungan beberapa anggota keluarga Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno kepada Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Pasalnya, dukungan tersebut diklaim tidak mempengaruhi elektabilitas Prabowo - Sandiaga.
"Silakan saja mengaku sebagai apa pun. Namun kami pastikan tidak ada pengaruhnya bagi elektabilitas pasangan Prabowo-Sabdi yang saat ini terus meningkat," kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Suhud Alynudin saat dihubungi wartawan, Sabtu (2/3/2019).
Suhud menganggap, alasan Sandiaga tak terlalu memusingkan soal adanya pembelotan itu sebagian keluarganya, lantaran kini kubunya sedang berkonsentrasi untuk merawat suara pemilih yang diklaim terus meningkat.
"Yang terpenting bagi kami adalah dukungan rakyat yang terus meningkat dari hari ke hari dari berbagai elemen masyarakat," kata dia.
Suhud pun meyakini kalau di sisa masa kampanye hingga pada 17 April mendatang elektabilitas Prabowo - Sandiaga terus naik dan mampu melampaui elektabilitas Jokowi - Maruf Amin.
"Kami sangat yakin di masa kampanye hingga menjelang pencoblosan tanggal 17 April 2019 akan ada peningkatan signifikan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang akan mengantarkan pada kemenangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh keluarga Uno, saat berkunjung ke Desa Motilango, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (1/3/2019).
"Ya logikanya kan harusnya keluarga Sandiaga Uno itu dukungnya ke Pak Sandiaga. Ya kalau ke saya (membelot), ya sangat berterima kasih," kata Jokowi seperti diberitakan Antara.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, dirinya tidak mengerti penyebab dukungan dari keluarga Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno kepada dirinya.
Baca Juga: Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 2 Kilometer, Warga Diminta Waspada
Jokowi menambahkan, dukungan tersebut dapat memberikan persepsi politis yang positif bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01.
Berita Terkait
-
Jadi Pendukung Jokowi, Kunjungan Sandiaga Ditolak Ponpes di Cirebon
-
Anies Akui Sandiaga Minta Masukan Buat Hadapi Maruf di Debat Pilpres
-
Video Viral Panggil 'You' ke Kiai, Sandiaga: Prabowo Memulaikan Para Ulama
-
Resmi Disetop Polisi, Fadli Zon: Slamet Maarif Kenapa Harus Diberi Kasus?
-
Geram Dituduh Pakai Lahan Prabowo, Eks Kombatan GAM Polisikan Sandiaga Uno
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat