Suara.com - Rumah dosen Ilmu Sosiologi Universitas Negeri Jakarta sekaligus aktivis sosial Robertus Robet, ternyata lebih dulu disatroni aparat kepolisian dan TNI sebelum yang bersangkutan ditangkap pada tengah malam.
Bahkan, polisi dan TNI melakukan pengintaian selama 7 jam terhadap rumah Robertus Robet di Perumahan Mutiara Depok, Jawa Barat, pada hari Rabu (6/3) hingga dia dibekuk pada Kamis (7/3) tengah malam.
“Sudah diintai selama 7 jam, mulai pukul 19.00 WIB sampai Kamis dini hari pukul 00.46 WIB,” kata Matahan Yahamat, Ketua RW 13 Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Sukmajaya kepada Suara.com, Kamis siang.
Ia menuturkan, mengetahui pengintaian tersebut karena polisi dan TNI sempat melapor dan meminta izin melakukan aktivitas di sana kepadanya.
Tak hanya itu, kata Yahamat, anggota Polri dan TNI tersebut juga menunjukkan surat penangkapan terhadap Robertus Robet.
Yahamat sempat bertanya apa kesalahan Robertus Robet sehingga harus ditangkap. Ia justru diminta aparat untuk membuka laman YouTube.
"Saya tak bisa apa-apa kejadian ini, karena sudah ada surat resmi penangkapan Pak Robet. Dibawa sudah malam, sekitar pukul 00.46 WIB. Ada personel polisi, kodam dan kodim,” tuturnya.
Untuk diketahui, Robertus Robet ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian terhadap institusi TNI, sekaligus penghinaan terhadap penguasa saat ikut aksi Kamisan di depan Istana Negara 28 Februari 2019.
Dalam aksi Kamisan ke-576 itu, Robertus Robet dianggap telah menghina TNI karena menyanyikan lagu parodi Mars ABRI—yang populer di kalangan demonstran anti-Orde Baru saat gelombang pasang reformasi 1998.
Baca Juga: Kronologi Polisi Jadikan Robertus Robet Jadi Tersangka Menghina TNI
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri