Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta membantah pihaknya menjadi salah satu pembuat acara Munajat 212. Munajat 212 diduga melakukan pelanggaran kampanye karena berbau politik kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
MUI DKI menegaskan bukan merupakan bagian dari penyelenggaraan acara yang diselenggarakan, Kamis (21/2/2019) lalu itu.
Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta, Faiz Rafdi mengatakan MUI DKI hanya sebatas penyelenggara 'Senandung Salawat dan Dzikir Nasional dan Doa untuk Keselamatan Bangsa' yang diadkan pada lokasi dan hari yang sama. Namun hanya sampai pada pukul 21.30 WIB.
"Kegiatan munajat bukan tanggung jawab kami, bukan bagian dari kami. Apakah kami bisa jawab ya tentu kami tidak tahu. Itu yang berhak menjawab yang melaksanakan kegiatan Munajat 212," kata Faiz usai memberikan keterangan di Bawaslu DKI Jakarta, Senin (11/3/2019).
MUI DKI juga membantah telah mengundang sejumlah tokoh politik yang hadir dalam Malam Munajat 212.
"Tidak mengundang tokoh politik mana pun. Jika mereka datang sebagai warga negara tentu kami tidak bisa menolak, tapi sekali lagi kami tidak mengundang secara khusus," ucap Faiz.
Sementara itu Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, pemeriksaan terhadap MUI DKI didasari adanya laporan yang menyatakan MUI DKI sebagai panitia penyelenggara dalam Malam Munajat 212.
"Dari pelaporan, mereka sebagai panitia Munajat 212. Pada saat dimintai klarifikasi mereka bukan sebagai panitia Munajat 212. Nanti kita Gakkumdu akan menilai seperti apa dalam 14 hari ke depan, apakah penyelenggara ini masuk dalam adanya dugaan pelanggaran pidana atau tidak," kata Puadi.
Bawaslu DKI Jakarta sendiri hari ini juga turut memanggil Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Neno Warisman untuk dimintai klarifikasinya soal Malam Munajat 212.
Baca Juga: BPN Prabowo - Sandiaga Bantah Survei Kubunya Tak Percaya dengan Kerja KPU
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah