Suara.com - Ustaz DI (53), pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhwan, Langkat, Sumatera Utara ternyata sempat mengumpulkan puluhan santri yang menjadi korban pencabulannya. Tindakan itu dilakukan karena perbuatan lucahnya itu sempat mau dilaporkan para korban sebelum melarikan diri dari ponpes tersebut.
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait yang menjadi pihak pelapor dalam kasus tersebut pun menceritakan, aksi mengumpulkan para korban itu dilakukan DI semata-mata untuk meminta maaf kepada para santrinya.
"Mendengar rencana itu, ustaz DI akhirnya pada Senin 11 Maret 2019 para santri dikumpulkan semuanya pada siang hari tepatnya sehabis salat Zuhur," kata Arist kepada Covesia.com--jaringan Suara.com, Kamis (14/3/2019).
Berdasarkan pengakuan santri, kata dia ada sekitar 50 santri yang dikumpulkan ustaz DI. Di lapangan tersebut, kata Arist, ustaz DI meminta belas kasihan para santrinya agar tidak melaporkan kasus pencabulan itu. Di hadapan para santri, kata Arist, pelaku menyesali perbuatannya.
"Saya minta maaf sama kalian semua atas perbuatan saya dan saya menyesal. Apa kalian tidak mau memaafkan Bapak. Apakah enggak kasihan kalian sama bapak? Saya menyesal atas perbuatan saya", ungkap Arist menirukan perkataan DI.
Namun, lantaran tak kuat lagi menjadi korban sodomi, para santri kemudian melarikan diri dari pesantren tersebut pada malam hari. Buntut dari pelarian para santri dari ponpes tersebut, akhirnya perbuatan cabul ustaz DI akhirnya terbongkar.
Komnas PA bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Propinsi Sumatera Utara, LPA Kabupaten, LPA Kota Medan dan Tim Sahabat Anak Indonesia segera mengujungi Ponpes Al Ikhwan dan puluhan korban untuk diberikan layanan dan dampingan psikologis bagi korban. Berkat adanya laporan itu, Polres Langkat pun sudah melakukan penahanan terhadap DI yang diduga sebagai pelaku pencabulan terhadap para santrinya.
Berita Terkait
-
Sodomi Puluhan Santri, Ustaz Sekaligus Pimpinan Ponpes Dibekuk Polisi
-
Polda Metro Siap Bantu Tangkap Caleg PKS Terduga Pencabulan Putri Kandung
-
Sering Dimintai Uang, Paman di Malang Setubuhi Keponakannya Sebagai Imbalan
-
Tega Cabuli Anak Kandung, Pria di Pesanggrahan Diciduk Polisi
-
Dicabuli Ayahnya di Kuburan, Nenek J Tak Lagi Bisa Bertemu Sang Cucu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian