Suara.com - Pemerintah, melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menyampaikan dukacita mendalam atas bencana banjir, tanah longsor dan naiknya air laut, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan juga segera diberikan, demi menyelamatkan masyarakat terdampak bencana.
Hal ini diungkapkan Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Pemerintah menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam atas kejadian bencana di Kabupaten Manggarai Barat," tuturnya, usai meninjau penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2019).
Ia mengatakan, musibah yang dialami warga Kabupaten Manggarai Barat terjadi pada 6 Maret 2019, saat hujan berlangsung terus-menerus dan menyebabkan banjir di 12 kecamatan. Banjir mengakibatkan terjadinya tanah longsor di beberapa titik yang lain.
Kemudian longsor memutus transportasi lintas Flores yang menghubungkan Labuhan Bajo dengan kabupaten yang lain di Pulau Flores.
"Sesaat setelah kejadia, kami turunkan tim dari Kementerian Sosial sebanyak empat orang dari unsur Tagana, Layanan Dukungan Psikososial (LDP), logistik, dan shelter. Tim ini berkoordinasi dengan Tagana Manggarai Barat, Tagana Provinsi Nusa Tenggara Timur, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Sakti Peksos, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan tim Kampung Siaga Bencana (KSB)," terangnya.
Mensos mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, perlindungan terhadap warga terdampak bencana menjadi prioritas utama. Berbagai langkah ditempuh Kemensos, agar seluruh kebutuhan dasar warga terdampak bencana terpenuhi.
"Tim juga melakukan penjangkauan daerah yang terisolir dan terputus dari jangkauan transportasi roda empat, dengan memastikan ketersediaan kebutuhan dasar para korban bencana. Tim juga melakukan knowledge transfer, semacam kursus singkat berisi penyampaian materi-materi tentang pelaksanaan LDP, yang diikuti oleh tim LDP dari unsur Tagana, pendamping PKH, dan unsur NGO Labuan Bajo," katanya.
Sebanyak 12 kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Komodo, Kecamatan Mbeliling, Kecamatan Pacar, Kecamatan Sano Nggoang, Kecamatan Kuwus, Kecamatan Lembor, Kecamatan Lembor Selatan, Kecamatan Welak, Kecamatan Ndoso, Kecamatan Macang Pacar, Kecamatan Boleng, dan Kecamatan Kuwus Barat.
Baca Juga: Kemensos Pastikan Regulasi Tak Akan Hambat Layanan pada Disabilitas
Daerah paling parah adalah Kecamatan Komodo dan Kecamatan Pacar, yang terdiri dari 6 desa, yaitu Desa Macang Tanggar, Desa Nggorang, Desa Watu Nggelek, Desa Gorontalo, Desa pantar, Desa golo bilas, dan Desa Compang Longgo.
Bencana ini mengakibarkan 10 orang meninggal, yang terdiri dari 8 orang disebabkan karena tanah longsor dari Kecamatan Mbeliling dan 2 orang meninggal terbawa arus banjir dari Kecamatan Pacar.
Warga terdampak banjir sebanyak 977 KK/2.234 jiwa. Dari jumlah tersebut, 488 jiwa mengungsi ke Kantor Bupati Mabar. Warga terdampak longsor, 90 KK/593 jiwa mengungsi di Kampung Melo dan Ceko Nobo.
Total warga terdampak 1.067 KK/2.827 jiwa dan total pengungsi 1.081 jiwa.
Banjir dan tanah longsor juga menyebabkan rumah rusak 12 unit, rumah hanyut 7 unit, rumah tertimbun longsor 2 unit, jembatan rusak 4 unit, jalan putus 2 titik dan timbunan longsor di 11 titik, sementara jaringan listrik di Kecamatan Mbeliling terputus.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Harry Hikmat, yang turut dalam kunjungan Mensos di Bandung, yang didampingi Karo Humas, Sonny W Manalu, menambahkan, pada awal penanganan bencana tim mengalami beberapa tantangan di lapangan, diantaranya terputusnya akses transportasi Trans Flores yang menghubungkan Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta