Suara.com - Sandiaga Uno, Cawapres nomor urut 2, menilai mekanisme BPJS Kesehatan kekinian masih membuat masyarakat kesusahan.
Hal tersebut ia ungkapkan saat memaparkan visi dan misinya pada awal Debat Cawapres 2019, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.
Bahkan, untuk menguatkan penilaiannya, Sandiaga Uno mengungkapkan kisah pertemuannya dengan seorang perempuan bernama Ibu Lis, di Sragen, Jawa Tengah.
Klaim yang diperiksa:
Sandiaga dalam debat itu menyebutkan, “Ibu Lis di Sragen, Jawa Tengah, tidak bisa lagi berobat karena pembiayaannya disetop oleh BPJS. Sebabnya, BPJS tak lagi memasukkan pengobatannya dalam daftar yang dibiayai pemerintah.”
Pada hari Minggu 30 Desember 2018, melalui akun Facebook miliknya, Sandiaga Uno mengunggah video pertemuannya dengan seorang perempuan bernama Liswati.
Ibu Liswati, pada video itu, mengungkapkan dirinya adalah pengidap kanker payudara. Namun, obat penyakitnya tak ter-cover BPJS Kesehatan.
"Saya adalah pasien kanker payudara yang tidak ter-cover oleh pemerintah obatnya pak," tutur Liswati kepada Sandiaga.
Dalam video itu, Liswati tak menyebutkan secara terperinci obat yang disebutkan tak ter-cover BPJS Kesehatan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Sandiaga Sebut 61 % Pengangguran Kalangan Muda, Ini Buktinya
Fakta:
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional, terdapat daftar obat yang dibiayai negara untuk pasien kanker payudara.
Untuk diketahui, BPJS Kesehatan menggunakan formularium nasional dalam menanggung pengobatan pasien pesertanya. Itu sesuai Peraturan Menteri Keseharan Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2018.
Secara prosedural, obat yang dibiayai BPJS Kesehatan untuk kanker payudara antara lain anastrozol; eksemestan; goserelin asetat; letrozol; leuprorelin asetat; temoksifen; lapatinib; siklofosfamid; dan trastuzumab.
Terkait nama Ibu Lis, Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf menuturkan kemungkinan yang dimaksud Sandiaga adalah Niswatin, bukan Liswati.
Iqbal yang dikonfirmasi oleh Kompas.com—jaringan Suara.com dalam tim Cekfakta.com—menuturkan, hal itu berdasarkan komentar kakak Niswatin dalam kolom komentar unggahan Sandiaga Uno.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Sandiaga Sebut 61 % Pengangguran Kalangan Muda, Ini Buktinya
-
CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Sebut Peserta BPJS Terbesar di Dunia, Ini Faktanya
-
Ma'ruf Sebut Sedekah Putih Bikin Kacau, Sandiaga: Jangan Saling Menyalahkan
-
Sandiaga Uno Andalkan OKE OCE
-
Terangkan Sedekah Putih, Sandiaga: Susu Mpok Nur Asia Cuma sampai 6 Bulan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun