Suara.com - Balita perempuan berusia di bawah 1 tahun di Kota Tainan, Taiwan, tewas mengenaskan karena disiksa oleh sang ibu beserta tiga lelaki yang tinggal serumah.
Bayi malang tersebut meninggal dunia setelah menderita luka parah. Sang ibu yang diidentifikasi sebagai marga Hsueh dan baru berusia 17 tahun, telah ditangkap dan dibawa ke pengadilan.
Selain sang ibu, sepupu perempuannya berusia 26 tahun; suami sepupu Hsueh berusia 28 tahun; dan kekasih Huseh berusia 28 tahun juga telah ditangkap karena ikut melakukan penganiayaan.
Kantor Kejaksaan Distrik Tainan, seperti diberitakan Taiwan News, Senin (18/3/2019), dalam pernyataan resminya telah mendakwa keempat orang itu dengan pasal pembunuhan dan pelecehan.
“Kami akan menuntut mereka penjara seumur hidup. Ibu bayi itu, yang masih berusia 17 tahun dan bermarga Hsueh juga demikian dan kekinian ditahan di sel penjara remaja.”
Peristiwa ini bermula ketika balita malang tersebut dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 2019.
Tim dokter yang sempat merawatnya melaporkan hal itu ke polisi karena mendapati tanda-tanda penyiksaan.
Kepada polisi, sang ibu mengakui sering memukuli bayinya demi mendisiplinkan. Tiga teman lelakinya juga sama, suka menganiaya bayinya.
“Ketiga lelaki itu tinggal serumah dengan Hsueh dan bayinya itu. Korban berusia di bawah satu tahun dan belum bisa bicara,” kata Jaksa penuntut Tainan, Yeh Ching Tsai.
Baca Juga: Datangi Polda, Sunan Kalijaga Ogah Diwawancarai Wartawan
Yeh mengatakan, keempatnya sering kehilangan kesabaran saat sang bayi menangis. Sejak November 2018, keempatnya telah memukuli bayi tak berdaya itu memakai tangan kosong atau berbagai peralatan.
“Tak hanya itu, mereka juga sering mencegah bayi itu tertidur dan makan secara normal. Itu adalah bentuk pelecehan dan dikuatkan oleh temuan tim dokter,” terangnya.
Hingga sampai tanggal 15 Januari 2019, sang bayi yang sudah luka memar dan reaksinya melemah, terus dipaksa untuk tidak tertidur.
Menjelang sore hari itu, keempat terdakwa mengetahui suhu tubuh si kecil turun drastis, matanya meredup, dan tanda-tanda vitalnya melemah.
“Tapi keempat terdakwa tak juga mencari perawatan medis untuk bayi malang itu sehingga mengakibatkan kematian.”
Para terdakwa mengakui mereka bersama-sama telah melukai gadis itu, tetapi membantah itu adalah pembunuhan yang disengaja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
RUU Anti-Flexing Ahmad Dhani Disambut Skeptis Golkar: Cukup Diatur Fraksi, Tak Perlu UU
-
Jhon Sitorus Sindir Purbaya: Sipaling Tahu Keuangan Negara
-
Bahlil Kumpulkan Fraksi Golkar di DPR, Beri Arahan Khusus: Harus Peka Kondisi Masyarakat
-
Perusuh Memasuki Kediaman Presiden Nepal
-
Kenapa Publik Kini Bersimpati pada Sri Mulyani: Dianggap Karyawan Terbaik Didepak Bos?
-
DPR Soroti Efektivitas Dana Desa, Pertanyakan Jumlah Kades Dipenjara dan Biaya Politik Miliaran
-
Mendadak Viral, Anak Menkeu Klaim Modal Nabung Jadi Miliarder di Usia 18 Tahun
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Jabatan Menpora karena Kasus Korupsi Mertua?
-
Taufik Hidayat Disebut Jadi Menpora, Amali: Ya Dilanjutkan..
-
Budi Arie Kembali Follow Instagram Prabowo Subianto, Labil atau Panik Aksinya Viral?