Suara.com - Sebanyak 29,5 persen pemilih belum tahu tanggal nyoblos Pemilu 2019. Itu berdasarkan survei Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Sementara hanya 65,2 persen pemilih tahu tanggal nyoblos Pemilu 17 April 2019 mendatang. Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan dari publik yang tahu pelaksanaan pilpres 2019, sebanyak 75,8 persen responden diantaranya bisa menjawab dengan benar pelaksanaan pilpres dan 24,2 persen responden tidak bisa menjawab dengan benar pelaksanaan pilpres pada 17 April 2019.
Survei LSi dilakukan pada 18-25 Februari 2019 di 34 provinsi melalui "face to face interview" menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 persen.
Ikrama mengatakan, data KPU menunjukkan bahwa dalam tiga kali pemilu terakhir, jumlah mereka yang tidak memilih (golput) sekitar 23 persen - 30 persen. Pada pemilu 2004 mereka yang golput sebesar 23,3 persen. Pada pemilu 2009, mereka yang golput sebesar 27,45 persen. Pada pemilu 2014, yang golput sebesar 30,42 persen.
Survei LSI Denny JA pada Februari 2019, menunjukan bahwa dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf sebesar 58,7 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandi sebesar 30,9 persen. Sebesar 9,9 persen belum menentukan pilihan atau rahasia. Survei terbaru ini menunjukkan bahwa Jokowi-Maruf masih unggul telak atas Prabowo-Sandi dengan selisih elektabilitas sebesar 27,8 persen.
Ikra menjelaskan, sejak Agustus 2018, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap unggul dengan selisih di atas 20 persen dari Prabowo-Sandi. Namun keunggulan Jokowi-Ma'ruf ini masih di bawah angka golput, berkisar 23-30 persen. Survei terakhir (Februari 2019) menunjukkan selisih kedua capres melebar hingga 27,8 persen pun masih di bawah angka golput pilpres 2014 yang mencapai 30,42 persen.
Jika angka golput pilpres 2019, kurang lebih sama dengan golput pilpres terakhir yaitu 30,42 persen maka kedua capres akan mengalami kekurangan dukungan.
Dari sejumlah segmen pemilih, jika golput pada segmen pemilih minoritas tinggi, maka Jokowi-Ma'ruf dirugikan. Alasan utama golput pada segmen ini adalah tidak sedang berada di tempat. Riset kualitatif LSI Denny JA menunjukkan pertama karena libur panjang saat hari pencoblosan dan 19 April 2019 adalah tanggal merah Jumat Agung bagi umat Kristiani kemungkinan mereka tidak di tempat atau berlibur ke luar negeri.
Kedua, segmen pemilih wong cilik. Jika banyak pemilih wong cilik yang tidak datang ke TPS (golput), maka pasangan Jokowi-Ma'ruf yang dirugikan. Karena pemilih wong cilik adalah salah satu kantong suara Jokowi-Ma'ruf. Ketiga, segmen pemilih milenial. Jika mereka yang tidak datang ke TPS pada hari H banyak di segmen pemilih ini, maka pasangan Jokowi-Ma"ruf paling dirugikan.
Baca Juga: Siti Nurbaya Minta Jajarannya Jaga Stabilitas Pemilu 2019
Keempat, kantong pemilih emak-emak (perempuan). Jika golput banyak terjadi di segmen pemilih emak-emak, maka yang dirugikan adalah pasangan Jokowi-Ma'ruf. Karena di kantong pemilih ini, sejak awal pertarungan dimulai, merupakan kantong pemilih Jokowi-Ma'ruf. Masalah golput di pemilih ini karena tidak terinformasi dengan baik soal waktu pencoblosan, masalah administrasi, dan masalah apatisme politik.
Kelima, segmen pemilih terpelajar. Jika mereka yang tak datang ke TPS (golput) banyak terjadi di kantong pemilih terpelajar, maka pasangan Prabowo-Sandi akan sangat dirugikan. Karena kantong ini secara konsisten diungguli oleh pasangan Prabowo - Sandiaga.
Berita Terkait
-
LSI Denny JA: Golput di Pilpres 2019 Rugikan Jokowi - Ma'ruf
-
Siti Nurbaya Minta Jajarannya Jaga Stabilitas Pemilu 2019
-
Tuduh KPU Amburadul Kelola DPT Pemilu, BPN: Ini Menjurus kepada Kecurangan
-
Atas Nama Persahabatan, Politikus Golkar Ini Dukung Prabowo - Sandiaga
-
Jelang Pemilu, Kinerja DPR Dipastikan Tak Surut Sama Sekali
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Ponsel Menkeu Purbaya Kalah Jauh dari Anak Buahnya: Handphone Lu Bagus Nih
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN