Suara.com - Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Moh Nizar Zahro menilai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten bertindak arogan usai memecat enam guru honorer di wilayahnya karena dianggap mendukung Prabowo - Sandiaga. Sebab menurutnya, aksi pemecatan itu bertolak belakang dengan azas kemanusiaan.
"BKD jangan bertindak arogan. Alasan kemanusiaan harus dipertimbangkan. Bagaimana jika petinggi BKD nasibnya seperti honorer tersebut. Pasti juga akan memperjuangkan kejelasan nasibnya," kata Nizar saat dihubungi wartawan, Jumat (22/3/2019).
Nizar membandingkan aksi pemecatan itu dengan kasus pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah kepala daerah. Dirinya mencontohkan soal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama 31 bupati di daerahnya yang deklarasi dukungan untuk Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin.
Lalu, soal adanya aparat kepolisian yang viral di media sosial karena diduga memobilisasi sejumlah warga untuk mendukung Jokowi. Kedua kasus itu menurutnya tidak diperhatikan oleh lembaga pengawas pemilu hingga tidak ada tindakan atau hukuman yang diberikan. Padahal kata Nizar, kedua kasus itu jelas melanggar aturan karena melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Padahal jelas- jelas memenuhi unsur pelanggaran. Sementara kasus honorer yang memperjuangkan nasibnya langsung dipecat," ujarnya.
Terkait dengan aksi yang dilakukan guru honorer tersebut, Nizar menilai hal itu sebagai bentuk kekecewaan para guru honorer yang telah diberi janji oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Janji Jokowi itu ialah menaikan status para guru honorer menjadi ASN.
Dengan demikian, Nizar menilai kalau BKD Banten tidak tepat memecat enam guru honorer tersebut. Menurutnya BKD bisa mengambil langkah bijaksana dengan memberikan peringatan serta pembinaan.
"Sanksi pemecatan sangat tidak tepat. Bertolak belakang dengan asas kemanusiaan. Mereka cukup diberi peringatan dan untuk selanjutnya dibina," pungkasnya.
Sebelumnya, viral sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Banten berfoto dengan pose 2 jari yang menjadi ciri khas para pendukung Prabowo - Sandiaga. Foto PNS dukung Prabowo - Sandiaga itu beredar di media sosial.
Baca Juga: Zilingo Kini Hadirkan Koleksi dari Mango
Terkait hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten Komarudin menyebut enam PNS itu tercatata sebagai guru honorer di SMAN 9 Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Dia pun mengakui jika enam guru honorer itu tak lagi bekerja sejak dipecat pada Rabu (21/3/2019) lalu.
"Betul," kata Komarudin saat dihubungi, Kamis (21/3/2019).
Berita Terkait
-
Guru Dipecat karena Dukung Prabowo, BPN: Mereka Korban Janji Palsu Jokowi!
-
Heboh Mobil Berpelat TNI Diduga Bawa Logistik Prabowo-Sandi, Ini Kata BPN
-
BPN Sepakat Usulan Rocky Gerung Soal Pemilu 2019 Diawasi Lembaga Asing
-
Erwin Aksa Dipecat Golkar, Sandiaga: Lebih Mementingkan Persahabatan
-
Hadiri Debat Ketiga, Habiburokhman: Siapa Tahu Bisa Ketemu Romahurmuziy
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu