Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memimpin acara simulasi pemungutan suara Pemilu 2019 yang digelar di Lapangan Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).
Menurutnya, simulasi pemungutan suara dimaksud guna membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyosialisasikan tata cara pemungutan suara saat Pemilu 17 April 2019 nanti.
Dia berharap adanya kegiatan simulasi tersebut pejabat dan ASN di Kemendagri dapat menularkan simulasi pencoblosan ini kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing.
"Prinsipnya membantu KPU untuk sosialisasi suksesnya Pemilu serentak. Kunci suksesnya adalah tingkat partisipasi masyarakat melebihi target KPU," tutur Tjahjo.
Dalam kegiatan simulasi pemungutan suara Pemilu 2019 sebelum turut dibacakan ikrar Kemendagri dalam mensukseskan Pemilu. Ikrar tersebut dibacakan Tjahjo dan diikuti oleh seluruh pejabat dan ASN Kemendagri saat melakukan apel sebelum acara simulasi.
Berikut isi ikrar Kemendagri:
1. Mendukung suksesnya Pemilu dan Pilpres serentak tahun 2019 demi terwujudnya sistem pemerintahan presidensil yang efektif berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Menolak segala bentuk kampanye yang bermuatan kebencian, fitnah, ujaran yang bermuatan SARA, serta hoaks.
3. Mendukung serta mendorong kampanye yang bermartabat dan beretika. Mengedepankan adu program, adu konsep, adu gagasan, bagian dari pendidikan politik yang bermartabat.
Baca Juga: Turut Sumbang Poin Bagi Indonesia, Ruselli Sekaligus Balas Dendam Atas Yeo
4. Menjaga netralitas dan profesionalitas aparatul sipil negara dalam menyalurkan hak dan kewajiban politiknya secara bertanggung jawab.
5. Mengajak seluruh warga negara Republik Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya secara demokratis pada tanggal 17 april 2019, demi terwujudnya pembangunan nasional yang berkelanjutan, serta terwujudnya pemerataan pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat.
6. Mendukung tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, Bhineka Tunggal Ika.
Berita Terkait
-
Sosialisasikan Pemilu di Tempat Ibadah, KPU Gandeng Kemenag
-
Sebut ASN Tak Boleh Netral, Mendagri Dilaporkan ke Bawaslu
-
Mendagri Sebut Peraturan e-KTP WNA Diterbitkan Sebelum Jokowi Presiden
-
Mendagri: Tak Pernah Ada WNA Dapat e-KTP
-
Sudah Mantap, Fans Ingin Barcelona Datangkan Kylian Mbappe Musim Depan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan