Suara.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyebut kedua Calon Presiden saat debat keempat sama-sama memikirkan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Menurutnya debat kali ini semakin membaik, dan keduanya dinamis dalam menyampaikan pandangan bangsa Indonesia kedepan terutama pada ideloogi, pertahanan dan keamanan.
"Saya pikir semuanya memberikan harapan yang lebih baik. Dan yang paling menarik adalah adanya penghargaan satu sama lain di dalam mengakhiri debat pada malam hari ini," sebut Surya usai mengikuti nonton bareng Debat Capres keempat di kediaman Moh Ramdhan Pomanto, jalan Amirullah Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (31/3/2019) malam.
Selain itu, tingkat kualitas dan penguasaan materi masing-masing memikirkan bagaimana bangsa Indonesia bisa lebih maju serta lebih kuat.
"Semuanya memberikan komplimens satu sama lain, saya pikir itu bagus sekali, itu adalah bagian dari modal dasar yang harus tetap terpupuk sedemikian rupa," paparnya kepada wartawan.
Dia mengemukakan dua-dua Capres memiliki kesepakatan dan pemahaman yang sama dengan mempertegas baik Capres 01 (Joko Widodo) maupun 02, (Prabowo Subianto,) dan tidak ada perbedaan serta bagaimana Indonesia bisa lebih kuat.
"Tidak ada perbedaan saya pikir, semuanya ingin mempertahankan ideologi bangsa kita ini, yaitu Pancasila. Nah itu, tentu merupakan suatu hal yang membesarkan hati saya terutama sebagai pendukung Capres 01, saya berterima kasih kepada kedua Capres ini," ucapnya.
Saat nonton bareng tersebut, sejumlah pengurus partai Nasdem Sulsel hadir seperti Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse, Sekertaris Saharuddin Alrif dan beberapa Caleg partai tersebur serta massa pendukung.
Debat Capres keempat diikuti Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saling memaparkan visi dan gagasan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3) malam. Debat tersebut mengangkat tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional. (Antara)
Baca Juga: Prabowo ke Jokowi: Maaf Saya Keras, Tapi Saya Hormat dengan Bapak
Berita Terkait
-
Prabowo ke Jokowi: Maaf Saya Keras, Tapi Saya Hormat dengan Bapak
-
Prabowo: Kita Tidak Dihormati oleh Komunitas Wartawan Asing di Jakarta
-
Soal Ideologi Pancasila, Begini Pandangan Jokowi dan Prabowo
-
Prabowo Sindir Usaha Jokowi Ambil Freeport: 51 Persen Saham Itu Etok-etok
-
Prabowo: Kalau Diplomasi Kita Hanya Jadi Nice Guy, Ya Gitu-gitu Saja
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO