Suara.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyinggung soal pimpinan negara yang bisa masuk ke dalam Kakbah. Andi Arief menyoroti sosok presiden kedua Soeharto yang bisa masuk ke dalam Kakbah lalu disusul dengan kekalahan tragis.
Melalui akun Twitter miliknya @andiarief_, Andi Arief mengaku bahwa bisa memasuki Kakbah merupakan impian setiap umat muslim. Ia pun menyebut sebelum Jokowi, ada mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (BY) yang bisa masuk ke dalam Kakbah.
"Bisa memasuki Ka'bah merupakan impian. Pak SBY bisa masuk ke Ka'bah turun dengan baik di akhir masa jabatan. Pak Harto bisa masuk Ka'bah tapi turun tragis 1998," cuit Andi Arief seperti dikutip Suara.com, Senin (15/4/2019).
Dari analogi kedua tokoh yang ia sebutkan, Andi Arief meminta agar tidak mengaitkan masuknya seorang tokoh ke dalam Kakbah dengan Pemilu. Pasalnya, melaksanakan umrah hingga bisa memasuki ke dalam kakbah merupakan bentuk ibadah yang tidak bisa disangkutpautkan dengan kegiatan Pemilu.
"Kesimpulannya Ka'bah hubungannya dengan ibadah. Jangan ditarik ke Pemilu. Ibadah dan politik harus dipisahkan," ungkap Andi Arief.
Untuk diketahui, usai mengikuti debat putaran terakhir, capres nomor urut 01 Jokowi bersama istri Iriana Jokowi dan kedua anaknya yakni Gibran Rakabuming serta Kaesang Pangarep melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Kedatangan Jokowi disambut oleh Raja Kerajaan Arab Saudi Raja Salman, ia dan rombongan pun diperkenankan masuk ke dalam Kakbah.
Hal ini menjadi momen yang begitu dinantikan, pasalnya tidak semua orang diperkenankan untuk bisa masuk ke dalam Kakbah. Hanya orang tertentu yang terpilih saja yang berkenan masuk ke dalamnya.
Baca Juga: JK: Strategi Pajak Ala Prabowo - Sandi Bakal Kurangi Penerimaan
Berita Terkait
-
Balas Sindiran Mardani, Ngabalin: Muslim yang Baik Tak Sebar Fitnah!
-
Foto Detik-detik Jokowi Masuk Kakbah
-
Kemacetan di Area GBK saat Jokowi Kampanye Akbar, Ini Kata Sekjen Demokrat
-
SBY dan Ani Yudhoyono Nyoblos di Singapura Besok, AHY di Jakarta
-
Bikin Geger, Ini Sosok Penemu Surat Suara Tercoblos Jokowi di Malaysia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu