Suara.com - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Fadli Zon menyatakan bahwa hubungan antara Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada masalah.
Hal tersebut merujuk kepada sejumlah kader Demokrat yang sempat mengkritik Prabowo lantaran yang menyinggung presiden sebelum Joko Widodo (Jokowi) sebagai penyebab roda ekonomi Indonesia salah arah.
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Prabowo saat debat pamungkas Pilpres pada Sabtu (13/3/2019) telah diklarifikasi. Fadli menilai para kader Demokrat yang menilai Prabowo 'menyalahkan' SBY hanya karena salah paham. Sebab, kata dia, Prabowo tidak bermaksud menyalahkan SBY, namun menyalahkan seluruh pemimpin Indonesia.
"Saya kira salah paham, sudah diklarikasi, kita solid kok enggak ada masalah," kata Fadli di Gedung KK, Kompleks Parlemen, Senin (15/4/2019).
Terkait hal itu, Fadli pun menyampaikan permasalahan itu pun kini sudah mereda. Dia pun mengklaim saat ini partai politik yang tergabung dalam koalisi koalisi Indonesia Adil dan Makmur masih solid.
"Enggak ada apa-apa (di koalisi). Kalau yang disampaikan pak Prabowo kan tidak spesifik kepada presiden tertentu tapi secara keseluruhan. Kita menganggap bahwa dalam perjalanan kita kadang-kadang ya kita memang ada salah," sambungnya.
Fadli juga mengungkapkan bahwa setelah sejumlah kader Demokrat yang protes terhadap pernyataan Prabowo, tidak ada komunikasi yang dilakukan Prabowo kepada SBY. Menurutnya SBY sudah paham dengan maksud Prabowo yang tidak menyalahkan SBY.
"Enggak, saya kira pak SBY pun paham lah bahwa itu tidak dimaksudkan untuk beliau," pungkasnya.
Diketahui, Prabowo Subianto berulang kali menyebut bahwa orientasi ekonomi Indonesia salah arah. Prabowo bolak-balik menyinggung soal deindustrialisasi.
Baca Juga: Chelsea Olivia Sudah Jadi Ibu, Glenn Alinskie: Kok Makin Cantik!
Meski begitu, Prabowo mengatakan tak ingin menyalahkan Presiden Joko Widodo atas kondisi itu. Prabowo berujar salah arahnya pembangunan ekonomi Indonesia saat ini juga tak terlepas dari andil presiden sebelum Jokowi.
"Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini kesalahan besar, kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener, itu pendapat saya," kata Prabowo dalam segmen kedua debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, terheran-heran mendengar Prabowo saat menjalani debat final. Rachland bingung kepada Prabowo yang cenderung menyerang Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang menjadi Presiden ke-6 RI.
Rachland mengutarakan hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik, Sabtu malam, saat debat masih berlangsung.
Berita Terkait
-
Ini Hasil Verifikasi KPU soal Laporan 7,5 Juta DPT Bermasalah dari BPN
-
Fadli Zon: Prabowo Lebih Dulu Masuk Kakbah dan Tidak Minta-minta
-
Bocorkan Isi Rapat Intelijen Prabowo, BPN: Allan Nairn Hoaks Besar!
-
Anak Dubes Malaysia Terseret Surat Suara Tercoblos, BPN: Sangat Memalukan!
-
Penjelasan Fadli Zon Soal Janji Prabowo - Sandi yang Tak akan Ambil Gaji
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang