Suara.com - Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengimbau pada masyarakatnya untuk tidak takut datang ke TPS dan memberikan suaranya pada Pemilu 2019 yang akan berlangsung 17 April besok.
Benhur menegaskan, jika ada oknum yang berusaha menghalangi dan menakuti warga dalam pelaksanaan pemilu, akan berhadapan dengan TNI atau Polri.
“Masyarakat tidak boleh takut datang ke TPS, ada TNI - Polri yang menjaga garda terdepan,” ucap Benhur seperti diberitakan - jaringan Suara.com, Senin (15/4/2019) kemarin.
Selain itu, Wali Kota Jayapura juga sudah mengeluarkan instruksi nomor 3 tahun 2019 tentang pelarangan penjualan minuman keras (miras), jelang pelaksanaan pemilu 17 April 2019.
Instruksi nomor 3/2019 juga dikeluarkan dalam rangka perayaan ibadah peringatan Jumat Agung 19 April 2019, serta Paskah 21 April 2019.
Instruksi itu mulai berlaku pada 14 – 22 April 2019. Larangan penjualan miras dilakukan, agar tercipta situasi yang aman, damai dan bermartabat.
“Jangan coba-coba jual miras. Kalau masih ada yang secara terbuka, ataupun sembunyi-sembunyi jual miras, kami akan cabut ijin usahanya,” ujar Benhur.
Benhur menegaskan, instruksi larangan penjualan miras dilakukan agar tidak ada orang mabuk yang menghalangi atau menakut-nakuti warga di Kota Jayapura, saat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan yang akan berlangsung besok.
“Saya telah koordinasi dengan Kapolresta Jayapura, untuk langsung tangkap orang mabuk yang mengganggu,” jelasnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2019, Rupiah Diprediksi Bakal Terus Perkasa Terhadap Dolar AS
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?