Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan tidak ada upaya permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Pemerintah Arab Saudi untuk masuk ke dalam bangunan Kakbah saat melaksanakan umrah di Makkah.
Moeldoko menganggap, tidak akan mungkin Jokowi memaksa pemimpin Arab Saudi, yakni Raja Salman bin Abdulaziz untuk bisa memasuki Kakbah saat melaksanakan umrah bersama keluarganya.
"Enggak lah kalau memaksa. Mana bisa sih negara dipaksa. Raja mana bisa dipaksa. Saya melihat keakraban dari Raja," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Pernyataan Moeldoko itu disampaikan untuk menanggapi cuitan yang sempat diunggah politikus PKS Mardani Ali Sera di akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu. Melalui cuitan itu, diduga Mardani sengaja ingin menyindir Jokowi yang mendapatkan kesempatan untuk memasuki Kakbah.
Moeldoko menceritakan Jokowi mendapat jamuan kenegaraan yang luar biasa, baik yang diberikan putra mahkota hingga Raja saat berada di Arab Saudi. Dalam jamuan kenegaraan itu, kata Moeldoko banyal hal yang dibahas di antaranya investasi, hingga alokasi kuota haji.
"Ini perlu diketahui, presiden diterima oleh Raja pada makan siang. Itu sebuah jamuan yang luar biasa. Betul-betul jamuan kenegaraan yang luar biasa. Dan yang saya dan Bu Menlu (Menteri Luar Negeri) heran, karena Raja banyak sekali bicara. Tidak seperti waktu di Indonesia dulu, satu dua kalimat. Namun, nyaris semua waktu menerima presiden, beliau banyak bicara tentang Indonesia. Saya juga bingung kenapa bisa tahu begitu banyak. Berikutnya pada saat dinner diterima putra mahkota. Dia lebih tahu lagi tentang Indonesia," ucap dia.
Mantan Panglima TNI itu menilai Jokowi dan rombongan yang berkesempatan masuk ke dalam saat umrah adalah bentuk apresiasi yang diberikan oleh Raja Salman kepada Jokowi yang merupakan kepala negara.
Jokowi, kata Moeldoko, juga merasa kaget kala mendapat pengawalan ketat saat umrah hingga masuk ke dalam Kakbah.
"Jadi kalau saya melihat bentuk apresiasi yang diberikan oleh raja. Enggak ada sama sekali paksaan karena sampai Pak Jokowi katakan "kenapa diberi jalan khusus. Merasa enggak enak hati"," kata Moeldoko menirukan perkataan Jokowi.
Baca Juga: Asri Welas Beberkan Kronologis dan Penyebab Persalinan Dipercepat
Kicauan Mardani pun banyak direspons netizen termasuk politikus karena dianggap kontrovesi. Akhirnya, Mardani Ali Sera melakukan klarifikasi terkait cuitannya soal 'memaksa masuk Kakbah demi elektabilitas'.
Mardani Ali Sera berkicau cuitannya tersebut tidak bermaksud untuk menyindir siapa pun. Pun Mardani Ali Sera meminta maaf.
"Mohon maaf uda, tweet tanggal 14/4 tidak bermaksud nyindir siapapun dan tidak berhubungan dengan waktu yang akan datang. Hanya #KisahNegeriLawas atau #KisahNegeriJamanDulu, dimana orang-orang ingin terkenal melakukan berbagai hal, ada yang mengencingi zamzam, buka paksa pintu kakbah, dan lain-lain. #Lawas," kicau Mardani Ali Sera.
Berita Terkait
-
Curhat WNI Nyoblos di New York: Ada Bule Bandingkan Jokowi dan Trump
-
TKN: Tak Ada Agenda Jokowi Ketemu Rizieq di Arab Saudi
-
Fadli Zon: Prabowo Lebih Dulu Masuk Kakbah dan Tidak Minta-minta
-
Timses Minta Habib Rizieq Temani Jokowi Masuk Kakbah Tapi Ditolak
-
Sindir Jokowi Masuk Kakbah, Ngabalin: Mardani Cuitanmu Penuh Nafsu Kuasa
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka