Suara.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) William Sabandar masih menunggu keputusan resmi dari Pemprov DKI terkait usulan mereka agar diskon tarif MRT 50 persen diperpanjang. Usulan ini diminta MRT untuk terus mencari penumpang loyal.
William Sabandar mengatakan, diskon 50 persen masih diperlukan untuk menarik penumpang yang loyal untuk bertahan dan beralih menggunakan MRT.
Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta bersama dengan Universitas Indonesia (UI), ditemukan bahwa 36 persen dari pengguna MRT akan mengurangi frekuensi penggunaan dan bahkan berhenti menggunakan MRT jika tarif normal diberlakukan.
"Oleh sebab itu, kami merasa bahwa program untuk sosialisasi, edukasi, dan promosi 50 persen ini perlu diperpanjang. Oleh karena itu, kami mengusulkan dan hari ini mulai pembicaraan dengan pemerintah," kata William saat ditemui di Hotel Neo, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019) kemarin.
Menurut William, saat ini pihaknya masih menunggu Anies selama dua minggu untuk membuat keputusan soal diskon ini dilanjutkan atau mulai menerapkan tarif normal.
"Kita usulkan. Pak Gubernur kasih waktu dua minggu ( untuk diskon)," ucap William, di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).
Sementara, pada kesempatan yang sama, saat ditanya terkait hal ini Anies mengatakan belum ada keputusan dari Pemprov DKI meski besok pada 1 Mei seharusnya diskon tersebut sudah tidak berlaku.
"Ya, nanti ada pengumuman sendiri," ucap Anies di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Untuk diketahui, Pemprov dan DPRD DKI Jakarta bersepakat untuk menetapkan tarif MRT pada angka Rp 3 ribu hingga Rp 14 ribu, tergantung dengan stasiun asal serta stasiun tujuan.
Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum
Berkat diskon tersebut, tarif maksimal yang dikenakan untuk penggunaan MRT dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus hanya Rp 7 ribu.
Berita Terkait
-
Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum
-
Sebulan Beroperasi, MRT Klaim Tembus 80 Ribu Lebih Penumpang
-
Selama Ramadan, Warga Boleh Berbuka Puasa di Stasiun dan Kereta MRT
-
Lihat Jokowi Diri di MRT, Chacha: Masyallah Presiden Gentlemen Banget Lho
-
Utang Pembangunan MRT Jakarta Harus Dicicil Selama 30 Tahun ke Jepang
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
Apresiasi Mendagri untuk Komisi II atas Dukungan terhadap Program Kinerja Kemendagri 2026
-
Penjelasan Lengkap Menkominfo Soal Video Presiden di Bioskop: Transparansi atau Propaganda?
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR