Suara.com - Lalu lintas di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat macet parah. Hal ini disebabkan di depan kantor Bawaslu, digelar aksi oleh massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zein.
Pantauan suara.com, kemacetan memanjang hingga Bundaran HI dari kantor Bawaslu. Massa yang mengatasnamakan Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan (GEBRAK) melakukan aksi hingga hanya menyisakam satu jalur dari empat jalur Jalan MH Thamrin.
Pihak kepolisian melalui pengeras suara sempat meminta agar massa aksi tertib dan menyisakan satu jalur untuk kendaraan melintas. Terlihat juga pihak kepolisian melakukan pengamanan agar lalu lintas tetap berjalan walau tersendat.
"Untuk bapak-ibu yang akan melakukan aksi, silahkan melakukan aksi dengan tertib. Mohon jalur tidak ditutup semuanya. Sisakan satu jalur untuk melintas," ujar salah satu personil Kepolisian di depan kantor Bawaslu, Jumat (10/5/2019).
Sebelumnya, massa mulai mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pukul 13.15 WIB. Massa terlihat kebanyakan mengenakan pakaian muslim dan baju serba putih.
Menurut salah satu massa aksi, Armeldi, ia bersmaa massa aksinya sebelumnya berkumpul di Masjid Istiqlal untuk sholat Jumat. Usai sholat, massa langsung menuju ke kantor Bawaslu jalan kaki.
"Iya tadi lapangan banteng, istiqlal ya, sempat kumpul baru ke sini (Bawaslu). Kita jalan kaki," ujar Armeldi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).
Berita Terkait
-
Massa Sudah Aksi di Bawaslu, Eggi Sudjana dan Kivlan Zein Belum Muncul
-
SBY Dituding Ingin Gagalkan Prabowo Nyapres, Begini Jawaban Partai Demokrat
-
Ngotot Bantah Makar, Eggi Sudjana Ajukan Praperadilan karena Jadi Tersangka
-
Demo Koalisi Ulama di Bawaslu Dijaga Ketat Polisi, Kawat Berduri Dipasang
-
Mau Demo Bawaslu, Massa Ormas FPI sampai LPI Salat Jumat di Masjid Istiqlal
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka